Jabar, Disway.id- Motif unik yang dihasilkan dari daun – daun alami pada kain ecoprint mampu memikat masyarakat. Hasilnya, bisnis ecoprint kini mampu betahan dan bisa menghasilkan cuan yang menggiurkan.
Ecoprint merupakan salah satu jenis teknik batik dengan memanfaatkan pewarna alami. Biasanya dari tanin atau zat warna daun, patang hingga akar. Caranya, daun hingga akar itu akan disusun sedemikian rupa di selembar kain. Kain-kain itu digulung dan kemudian direbus. BACA JUGA:FEALAC Youth Summit 2023, Jabar Kembali Jadi Tuan Rumah Pelaku usaha ecoprint itu telah banyak tumbuh di berbagai daerah di Jawa Barat. Mulai dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, hingga Bekasi. Asri Ningtyas misalnya, perempuan asal Bekasi itu telah berkelut dalam dunia ecoprint sejak 2021 lalu. “Tertarik karena unik aja,” terang pemilik UMKM Godhong Asri itu. Perempuan yang akrab dipanggil Asri itu menambahkan, ecoprint yang dihasilkannya itu tidak hanya dipasarkan dalam bentuk lembaran kain. Tapi disulap menjadi bahan jadi yang lebih bernilai. Seperti baju, mukena, tas, hingga sepatu. “Biasanya kerja sama dengan perajin. Tapi desain dari kami,” tuturnya. BACA JUGA:Cycling de Jabar 2023 Resmi Ditutup, Kang Emil Minta Harus Jadi Agenda Tahunan Selama menjalani bisnis ecoprint itu, Asri juga telah cukup meraup cuan. “Omset antara Rp 30 – 40 juta sebulan,” sambungnya. Asri Ningtyas misalnya, perempuan asal Bekasi itu telah berkelut dalam dunia ecoprint sejak 2021 lalu. “Tertarik karena unik aja,” terang pemilik UMKM Godhong Asri itu. Perempuan yang akrab dipanggil Asri itu menambahkan, ecoprint yang dihasilkannya itu tidak hanya dipasarkan dalam bentuk lembaran kain. Tapi disulap menjadi bahan jadi yang lebih bernilai. BACA JUGA:Cycling de Jabar Potensi Kembangkan Potensi Wisata Jabar Bagian Selatan Seperti baju, mukena, tas, hingga sepatu. “Biasanya kerja sama dengan perajin. Tapi desain dari kami,” tuturnya. Selama menjalani bisnis ecoprint itu, Asri juga telah cukup meraup cuan. “Omset antara Rp 30 – 40 juta sebulan,” sambungnya.