Presiden Jokowi Sebut Bumi Pasundan Tempatnya Kopi Para Dewa

Kamis 13-07-2023,14:44 WIB
Reporter : Okky Firmansyah
Editor : Okky Firmansyah

Jabar, Disway.id-Presiden Jokowi mendatangi Pasar Kreatif Jabar di Jalan Pahlawan, Kota Bandung. Selain menyapa warga, Jokowi hendak menikmati hangatnya kopi asal pegunungan di Jawa Barat yang di gadang-gadang kopi nya para dewa.

Jokowi hadir dengan menggunakan kaus cokelat lengan panjang. Pakaian dengan suasana santai juga dikenakan oleh pejabat lain. Gubernur Jabar Ridwan Kamil, misalnya, menggunakan blazer biru dipadukan kaos hitam. Mereka berdua pun tampak menikmati kopi serta bercengkerama beberapa menit sebelum meninggalkan pasar tersebut.

Arnold Dharmmadhyaksa Andhika (32), pemilik kafe Jabarano Coffee, bangga kopi Jabar memuaskan selera Presiden. Malam itu, Jokowi memesan kopi campuran (blend) Pangalengan, Kamojang, dan Cikuray.

BACA JUGA:Menyusuri Bukit 'Intan' di Jangkat Merangin, Kawasan Penghasil Biji Kopi Robusta

Bagi penikmat kopi, tiga kawasan pegunungan itu kerap disebut sebagai sebagian dari tempat para dewa di tanah Priangan. Kopi yang dihasilkan dari sana sudah terbukti nikmat dan dengan mudah menembus pasar dunia.

”Saya bahagia Bapak Jokowi menikmati kopi di sini. Kalau Kang Emil (Ridwan Kamil) memang sudah sering menikmati kopi kami,” ujarnya.

Arnold menganggap kunjungan itu ampuh mampu memberikan semangat. Semua menjadi wujud dukungan untuk semua pelaku usaha, terutama kopi, untuk berkarya lebih keras.

BACA JUGA:Pasar Leuweung, Promosikan Teh dan Kopi Jabar

”Pasar Kreatif Jabar ini, misalnya, menjadi dukungan bagi kami yang butuh tempat berkreasi,” kata Arnold.

Provinsi Jawa Barat adalah salah satu penghasil kopi unggulan di Indonesia. Biji kopi dari wilayah ini dikirim ke berbagai negara untuk dinikmati para penikmat kopi. Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat bahkan sempat mengirim sejumlah kopi terbaik dari petani Jawa Barat (Jabar) pada pameran World of Coffee di Milan, Italia pada 23-25 Juni 2022. Tak disangka, antusiasmenya tinggi.

BACA JUGA:Inspiratif, Aprison Petani Muda Asal Jangkat Timur Sukses Jadi Pebisnis Biji Kopi Robusta Pada hari pertama pameran, kios "West Java Coffee" tersebut sukses menarik perhatian dan banyak dikunjungi. Mereka penasaran dengan keistimewaan kopi Jawa Barat. Faktanya, melihat sejarah, kopi di Jawa Barat sendiri sudah menjadi komoditas ekspor terbesar ke Belanda pada zaman kolonial. Pihak VOC pun mengunggulkan kopi Arabika di Jawa Barat untuk diperdagangkan. Kesuksesan dari zaman kolonial tersebut terus dibawa hingga hari ini kopi asal Jawa Barat sudah diproduksi dan diekspor hingga mancanegara. Dirangkum detikJabar, berikut 5 kopi khas Jawa Barat yang namanya sudah mendunia:

BACA JUGA:10 Kopi Terbaik Jawa Barat Tampil di Ajang World of Coffee Italia 1. Kopi Ciwidey

Ditanam di Gunung Tilu, Ciwidey, Kabupaten Bandung, kopi ini sudah mendapat rekor MURI sebagai kopi termahal di Indonesia. Bahkan, kopi ini juga pernah menjadi kopi termahal di acara pelelangan kopi di Amerika Serikat dengan harga Rp2 juta-an per kilogramnya. Kopi yang memiliki cita rasa manis, floral, dan asam ini disebut-sebut paling cocok untuk disajikan melalui teknik manual V60 dengan cara menuang air panas dengan suhu 93 derajat Celcius ke bubuk kopi yang ditaruh di atas kertas filter V60. Meski tidak mengandung alkohol, kopi ini disebut memiliki rasa seperti wine. 2. Kopi Malabar

Kopi Malabar dibawa oleh pemerintah Hindia Belanda dari Malabar di India. Kopi ini kemudian ditanam di daerah Pangalengan, Kabupaten Bandung pada ketinggian 1.500 mdpl. Pada masa kolonial, jenis kopi ini juga dijuluki 'Java Preanger'.

BACA JUGA:Gubernur Ridwan Kamil Lepas Ekspor Kopi Garut ke Belanda Diakui dan mendapat empat penghargaan kopi dari Speciality Coffee Association of America Expo, kopi Malabar ini memiliki aroma seperti bunga. Cita rasa yang dikeluarkan pun sedikit manis dengan keasaman yang cukup kuat.

3. Kopi Papandayan

Selain terkenal karena keindahan alam dan matahari terbitnya, ternyata Gunung Papandayan di Kabupaten Garut juga menghasilkan kopi yang luar biasa nikmat. Kopi di pegunungan itu tumbuh pada ketinggian 700-1.200 mdpl yang bersuhu 16-20 derajat Celcius. Melalui keunggulan geografis tersebut, kopi Papandayan ini menjadi incaran banyak pecinta kopi di seluruh dunia. Bahkan, kopi ini mendapat hasil yang memuaskan dari tes cita rasa oleh Speciality Coffee Association Europe (SCAE) pada 27 Juli 2016.

BACA JUGA:Perjalanan Terjal Kopi Karawang Menembus Pasar Dunia 4. Kopi Gunung Puntang

Sempat menerima pujian sebagai kopi terbaik di dunia dari Presiden Jokowi, kopi Gunung Puntang dikembangkan Ayi Sutedja di Kabupaten Bandung. Bahkan, penghargaan internasional di ajang Speciality Coffee Association of America Expo di Atlanta, Amerika Serikat pada 14-17 April 2016 lalu pun disabet oleh kopi ini. Biji kopi yang memiliki nilai filosofis sebagai wujud syukur atas keberkahan alam Gunung Puntang ini sudah dibudidayakan sejak 2007 di lahan seluas 270 hektar. Kopi ini memiliki citarasa manis dan beraroma floral. 5. Kopi Palasari

Kopi ini berasal dari lereng Gunung Manglayang, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung yang kini dikembangkan menjadi kawasan Kampung Kopi. Kopi Palasari memiliki citarasa tidak terlalu asam meski berasal dari biji kopi arabika. Di area asalnya, Kopi Palasari lebih dikenal dengan nama Arabika Kolenang yang menjadi singkatan dari Kopi Legok Nyenang.

Kopi Asal Bumi Pasundan ini di juluki kopi nya para dewa lantaran memiliki cita rasa yang begitu nikmat bagi para pecinta kopi di dunia. Bahkan kopi asal jawa barat ini, begitu mudah masuk pasar dunia dan tidak kalah dari kopi asal Toraja dan pulau sumatera.***

Kategori :