Di bidang ekonomi, masih terjadi kesenjangan antara laki-laki dan perempuan. Hal ini disebabkan oleh aksesibilitas perempuan dalam kesempatan kerja, sehingga akumulasi upah perempuan secara keseluruhan menjadi sangat rendah.
Dalam rangka meningkatkan pendapatan bagi perempuan, pemerintah Kabupaten Indramayu mengintensifkan pembentukan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB). Selain itu, ada pula salah satu program unggulan Bupati, yaitu Perempuan Berdikari yang merupakan program pelatihan kewirausaan bagi purna PMI.
Di bidang politik dan pengambilan keputusan, perempuan di legislatif hasil Pemilu 2019 DPRD Kabupaten Indramayu berjumlah 17 orang (34%). Artinya, sudah memenuhi target 30 persen kuota yang ditetapkan.
Adapun perempuan di eksekutif, seperti disampaikan Bupati, terdiri satu kepala daerah, eselon II tiga orang (11,5%) dari 26 perangkat daerah, eselon III 34 orang (32%), organisasi perempuan 41 organisasi, kuwu 27 orang (8,5%), BPD 72 orang (22,64), lurah dua orang (25%), camat satu orang (3,2%), dan sekretsris camat tiga orang (9,6%).
BACA JUGA:Ayo, Hadiri Kontes Ternak dan Ekspo Pangan Murah di Kiarapayung Jatinangor
Bupati juga mengatakan berbagai kasus terjadinya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak juga merupakan faktor penghambat upaya peningkatan kualitas dan peran perempuan.
Data laporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tahun 2022 dari Polres Indramayu menunjukkan perempuan dewasa yang mengalami kekerasan sebanyak 41 orang; anak laki-laki 29 orang; dan anak perempuan 54 orang.