KARAWANG - Sebagai upaya meningkatkan keselamatan masyarakat, PLN UP3 Karawang bersama tim dari PLN ULP Karawang Kota melakukan sosialisasi di Kantor Kelurahan Tanjung Mekar Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang. Berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Singaperbangsa, PLN menjelaskan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan pada Rabu (26/07).
Kegiatan sosialisasi ini dinamakan PLN Karawang Peduli Mengajar dan Berbagi atau disingkat PAWANG PADI. Pawang Padi ini merupakan salah satu program dari PLN UP3 Karawang yang bertujuan untuk mensosialisasikan program PLN kepada masyarakat. Sosialisasi ini juga sebagai ajang PLN untuk bersilaturahmi dengan masyarakat.
Dalam melayani pelanggan, listrik yang dialirkan oleh PLN menuju rumah pelanggan akan melewati jaringan listrik tegangan menengah 20.000 Volt (20 kV) dan diturunkan menjadi Tegangan Rendah 220 Volt melalui trafo distribusi agar bisa dinikmati pelanggan dengan nyaman.
BACA JUGA:IRT Asal Pangkalan Diringkus Polres Karawang Atas Penipuan Pada Pencari Kerja
Mohammad Heidar Wildany, selaku Team Leader K2LK PLN ULP Karawang Kota menerangkan bahwa masyarakat perlu mewaspadai akan adanya bahaya tersengat arus listrik jika beraktivitas di sekitar jaringan SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah). “Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan akan bahaya sentuh terutama terhadap jaringan SUTM, mengingat besarnya resiko yang akan diterima jika sampai tersengat listrik tegangan menengah ini,” ujar Heidar.
Potensi bahaya tersengat dan potensi listrik padam bisa datang dari banyak hal, yang paling umum menjadi potensi bahaya di masyarakat adalah antena TV, pohon, renovasi bangunan, bermain layang-layang menggunakan senar berbahan logam, balon udara dan umbul-umbul. Poteni bahaya yang ditimbulkan tidak main-main, dari luka ringan, cacat permanen sampai dengan kematian.
Untuk kasus pohon yang sudah mendekati atau menempel di jaringan listrik tegangan menengah, masyarakat dapat melaporkan melalui aplikasi PLN Mobile untuk dilakukan pemangkasan pohon. Tujuannya agar masyarakat merasa nyaman, aman dan terhindar dari padam listrik. "Untuk pemangkasan pohon yang mendekati jaringan tegangan menengah 20 kV, biayanya gratis, tidak perlu membayar," ungkap Heidar.