Meskipun evolusi manusia telah berlangsung selama jutaan tahun, keberadaan monyet atau kera tetap ada karena proses evolusi adalah proses yang berkelanjutan dan kompleks. Berikut adalah beberapa alasan mengapa monyet dan kera masih ada setelah evolusi manusia:
1. Divergensi evolusi: Selama proses evolusi, spesies-spesies bercabang (divergensi) menjadi spesies-spesies baru. Meskipun manusia dan kera memiliki nenek moyang bersama yang hidup beberapa juta tahun lalu, tetapi garis evolusi mereka kemudian berkembang menjadi jalur yang berbeda. Manusia mengalami evolusi menjadi Homo sapiens, sementara monyet dan kera berkembang menjadi spesies yang berbeda seperti simpanse, gorila, orangutan, dan lain-lain.
2. Spesialisasi lingkungan: Masing-masing spesies mempertahankan peran dan tempatnya dalam ekosistem. Monyet dan kera cenderung menghuni hutan, hutan hujan, dan wilayah yang lebih terpencil, yang menawarkan mereka lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Evolusi membentuk mereka agar bisa bertahan hidup dan berkembang biak di habitat-habitat khusus ini.
BACA JUGA:TPS Liar di Jatirangga Ditutup, Saluran Limbah Pabrik Bakso di Sungai Cikeas Belum Tersentuh
3. Seleksi alam: Evolusi berfungsi melalui seleksi alam, di mana individu dengan sifat-sifat yang lebih sesuai untuk bertahan hidup di lingkungan mereka akan lebih mungkin untuk berkembang biak dan meneruskan sifat-sifat tersebut ke generasi berikutnya. Setiap spesies, termasuk manusia, kera, dan monyet, mengalami proses seleksi alam untuk mempertahankan kelangsungan hidup mereka sesuai dengan tantangan dan peluang lingkungan tempat mereka tinggal.
4. Keanekaragaman hayati: Bumi adalah rumah bagi berbagai spesies yang beragam. Keanekaragaman hayati ini mencerminkan berbagai kondisi lingkungan dan adaptasi yang berbeda. Evolusi menghasilkan berbagai bentuk kehidupan yang berbeda, dan monyet serta kera memiliki peran penting dalam mempertahankan keberagaman ekosistem di mana mereka hidup.
5. Faktor-faktor genetik dan lingkungan: Evolusi dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk genetika, lingkungan, perubahan iklim, dan interaksi dengan spesies lain. Masing-masing spesies memiliki kombinasi unik dari faktor-faktor ini, yang menyebabkan perbedaan dalam kemampuan adaptasi dan perkembangan.