Mukti mengatakan Aas bersedia menjadi pekerja migran di Arab Saudi pada Ramadan lalu karena diiming-imingi gaji besar dan pekerjaan enak. "Akan tetapi dalam satu bulan terakhir ini, Aas menghubungi keluarga secara diam-diam untuk menceritakan kondisi yang dialaminya," katanya.
Kepada keluarga, Aas bercerita diperlakukan kasar dan tidak manusiawi oleh majikannya di Arab Saudi. Dia tidak hanya mengalami kekerasan fisik, namun juga dipaksa makan makanan dari sampah.
Pihak keluarga Aas berusaha memulangkan TKW itu, namun terganjal sejumlah persyaratan. Misalnya, Aas baru bekerja beberapa bulan padahal dia terikat kontrak kerja dua tahun.
Mukti mengatakan ada ganti rugi yang harus dibayarkan bila ingin pekerja migran itu dipulangkan. "Ini sedang kita urus, kita tidak sendiri. Ada beberapa pihak yang membantu. Komunikasi keluarga dengan Aas sampai saat ini masih ada," ungkapnya. *