Tender megaproyek pembangunan RSUD Rengasdengklok dengan nilai pembangunan Rp 250 miliar sedang berjalan. Sejumlah perusahaan darimulai swasta hingga BUMN saling berebut demi memanangkan proyek kakap ini. Hanya saja rekam jejak perusahaan yang ikuta tender banyak yang bermasalah: darimulai terlibat dugaan korupsi hingga tercatat sebagai BUMN yang sedang ‘sakit-sakitan’.
Proses tender saat ini sudah masuk ke dalam tahap evaluasi administras dan teknis. Ada 8 perusahaan yang saat ini masih berebut, namun hampir semuanya memiliki rekam jejak yang tidak sepenuhnya bersih.
Baik yang swasta maupun BUMN. Kedelapan perusahaan ini yaitu PT MAM Energindo, PT Reksa Esti Utama, PP (Persero), PT Adhi Persda Gedung, PT Sasmito, PT Total Cakra Alam, PT Hutama Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero).
BACA JUGA:Pembatalan Izin Senam Nusantara PKS Murni Aturan, ARH: Jangan Menggiring Opini Seolah Anies Dizolimi
PT MAM Energindo misalnya. Pada awal tahun 2022 lalu perusahaan ini diduga terlibat dugaan korupsi pada pembangunan RSUD Probolinggo. Direksinya ditangkap oleh Lembaga antisaruah KPK pada proyek ini.
Lalu PT Reksa Esti Utama, rekam jejaknya ia dalam beberapa pekerjaan sering menggugat keputusan panitia tender saat kalah, lalu PT PP (Persero) diketahui merupakan BUMD yang masih disebut sakit bahkan menjadi BUMD Karya yang dari tahun ke tahun utangnya kian meningkat.
Lalu PT Adhi Persada Gedung merupakan anak perusahaan dari PT Adhi Karya. Lalu PT Sasmito yang saat ini dektahui juga sedang menggarap proyek pembangunan RS Paru Jember juga banyak disorot.