KARAWANG - BKKBN Provinsi Jawa Barat mengajak 360 anak remaja di Kabupaten Karawang untuk ikut andil dalam perangi stunting. Melalui kegiatan Penguatan Program Pembangunan Keluarga, BKKBN bekerjasama dengan DPPKB Karawang dan Komisi IX DPR RI memberikan edukasi pencegahan stunting dan triad KRR kepada remaja di Karawang.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa mengatakan, program percepatan penurunan stunting harus dimulai sejak usia remaja. Oleh karena itu, remaja perlu memiliki pengetahuan tentang bahaya stunting dan penyebab terjadinya stunting. Melalui kegiatan ini, BKKBN berharap ratusan remaja di Karawang bisa menjadi penyuluh sebaya. Untuk menyebarluaskan informasi dan pengetahuan yang mereka dapatkan dalam acara tersebut.
"Jawa Barat sebagai jumlah penduduknya yang paling padat harus menjadi role model. Remaja di Jawa Barat harus bebas stunting sebelum tahun 2024," ujar Fazar, Sabtu, (19/8) di Karawang.
BACA JUGA:Terima Kunjungan Paskibraka Jawa Barat, bank bjb Beri Rewards Istimewa
Kata Fazar, tahun 2024 Indonesia akan memasuki kondisi Bonus Demografi. Saat itu, jumlah usia produktif lebih banyak dari pada jumlah usia senja. Oleh sebab itu, remaja saat ini harus bebas stunting agar ketika memasuki usia emas di tahun 2024 mereka bisa bersaing dan berkontribusi untuk pembangunan Indonesia.
"Angka stunting di Karawang saat ini sudah menyentuh 14 persen, namun masih memiliki banyak sekali keluarga beresiko stunting mencapai lebih dari 100 ribu keluarga. Oleh sebab itu, upaya pencegahan perlu di tingkatkan agar tidak lahir stunting baru," jelas Fazar.
Selain remaja, lanjut Fazar, pemahaman seputar stunting ini digalakan juga pada calon pengantin, ibu hamil, hingga ibu yang masih memiliki bayi di bawah usia dia tahun.