KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Ratusan hektar sawah di wilayah utara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mulai mengalami kekeringan karena kesulitan air akibat minimnya pasokan melalui Bendung Srengseng Hilir (BSH).
Sementara tumpukan sampah mengular dengan ketebalan setengah meter lebih di saluran Irisgasi Bendung Srengseng Hilir membuat saluran air tersendat. Kondisi tersebut sudah terjadi lebih sebulan, dan membutuhkan perhatian pemerintah daerah Kabupaten Bekasi.
Bendung Srengseng Hilir, selama ini diketahui menjadi sumber utama pemasok air lahan potensial pertanian di kawasan utara Kabupaten Bekasi.
BACA JUGA:Situ Bagendit di Garut Selesai Revitalisasi, Harus Berfungsi untuk Ekologis dan Sosial.
Tumpukan sampah mengular dengan panjang mencapai 500 meter lebih itu menumpuk di wilayah kerja UPTD LH Wilayah 2 Kecamatan Sukawangi.
"Saat ini puluhan hektar lahan pertanian terutama tanaman padi di wilayah utara Kabupaten Bekasi terancam kekeringan. Belum ada solusi masih terbiarkan begitu saja,"ungkap Jejen Jaenudin Ketua PGR kepada KBE, Selasa (22/8/2023).
BACA JUGA:Sudah Seminggu Hamparan Sampah Sepanjang Mata Memandang di Kali BSH, Begini Penampaknya
Dikatakan saat ini petani berharap ada campur tangan daerah dengan melakukan pengangkutan material sampah yang memenuhi saluran irigasi BSH. Sehingga aliran air dari Kali Cikarang.
Menurutnya berbagai cara telah dilakukan untuk menjaga saluran sekunder Kali BSH yang menjadi tumpuan ribuan petani dari puluhan desa di wilayah utara kabupaten Bekasi itu. Namun kondisinya belum memberi perubahan.
BACA JUGA:PGR Urai Sampah yang Menyumbat Saluran Sekunder Kali BSH Gunakan Alat Seadanya
Pantauan di lokasi terlihat tumpukan sampah mengular dengan ketebalan lebih setengah meter itu di dominasi sampah rumah tangga, seperti aneka plastik, streo foam dan lainnya hingga membuat saluran air dari Kali Cikarang terhambat.
Sementara jelas Jejen, sampah tersebut tidak bisa diangkat secara manual dengan cara gotong royong petani yang sudah biasa dilakukan. Saat ini material sampah cukup tebal dan harus menggunakan alat berat.
BACA JUGA:Waras Wasisto Tanggapi Pengaduan Warga Terkait Penolakan TPST di Cibitung