KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Kasus meledaknya tangki gas di Stasiun Pengumpul Gas Lapangan Jatinegara (SPGLJ) KSO Pertamina EP-PD Migas Kota Bekasi di Jatriraden, Jatisampurna membuka tabir kompensasi.
Ternyata warga pada tiga RT 01, RT 02 dan RT 08 lingkungan RW 008 yang berbatasan langsung dengan SPGLJ di Jatiraden hanya mendapatkan konpensasi Rp300 ribu saat awal beroperasi saja.
Informasi menarik dari warga itu disampaikan langsung oleh Jono yang rumahnya berdampingan langsung dengan pagar SPGLJ di Jatiraden. Informasi kompensasi hanya Rp300 ribu dari awal itu cukup mengagetkan.
BACA JUGA:Wali Kota Bekasi Harus Bertanggung Jawab Terkait Pencemaran Berat yang Terus Terjadi di Kali Bekasi
"Kita seumur hidup dikasih Rp300.000 per keluarga dari PERTAMINA dari awalnya hingga sekarang ngga ada lagi," kata Jono pada wartawan KBE saat ditemui di rumahnya yang retak - retak kemarin.
Padahal imbuhnya keuntungan pabrik Pertamina miliaran, tapi seperti ini kenyataannya, enam tahun keberadaan SPGLJ di Jatiraden, warga lingkungan dikasihnya hanya Rp300.000 (tigaratus ribu rupiah).
BACA JUGA:Warga di Sekitar Lokasi SPGLJ di Jatiraden Minta Direlokasi
"Rumah saya bersampingan persis berdempetan dengan pabrik PERTAMINA yang meledak tangkinya," terang Jono mengaku sempat terpelanting dua meter dari ranjang saat ledakan terjadi.
Dia mengakui bahwa saat terjadi ledakan tangki di lokasi SPGLJ dirinya tengah tidur di rumahnya istirahat siang usai salat jumat.
BACA JUGA:Ledakan Tanki Gas di Jatiraden Sempat Dikira Gempa, Warga Mengaku Trauma
Namun ironis, fakta masyarakat yang belum memperoleh CSR yang sebanding dari keberadaan SPGLJ KSO Pertamina EP-PD Migas Kota Bekasi di Jatriraden tersebut. Laba keuntungan produksi serta penjualan perusahaan BUMD milik Pemda Kota Bekasi tersebut belum memberikan kenyamanan memadai untuk warga lingkungan.
Sementara Agung, warga RT 02 RW 08 Kelurahan Jatiraden Kecamatan Jatisampurna Kota Bekasi protes penempatan slang gas PT KSO dan SPB.
"Asal pasang mirip mainan Doraemon, dengan desain asal asalan sangat bahaya sekali karena menyangkut keselamatan warga," tandas Agung.
BACA JUGA:Tanki Gas Sumur Jatinegara di Jatiraden Kota Bekasi Meledak, Satu Pekerja Tewas dan 11 Rumah Retak