Tiga Jenis Burung Langka Ini Ditemukan di Sanggabuana Karawang

Senin 09-10-2023,17:54 WIB
Reporter : Arie Acong
Editor : Hayatullah

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Tiga jenis burung dari keluarga Bucerotidae atau Rangkong teridentifikasi berada di Pegunungan Sanggabuana, Kabupaten Karawang.

Dikatakan Wildlife Ranger (SWR), Ranger yang dibentuk oleh Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) di Pegunungan Sanggabuan. 

"Ketiga jenis rangkong itu adalah Julang Emas, Kangkareng Perut Putih, dan Enggang Cula. Dengan ditemukannya tiga burung rangkong itu, hingga saat ini sudah  ada 165 jenis burung berhasil teridentifikasi berada di Pegunungan Sanggabuana," ujar Deby Sugiri, Pelaksana tugas, Direktur Eksekutif SCF, dalam siaran pers tertulisnya, Senin (9/10/2023). 

Deby mengatakan, awalnya SWT mengidentifikasi dua jenis rangkong, yaitu Julang Emas (Rhyticeros undulatus) dan Enggang Cula (Buceros rhinoceros). Namun pada Oktober 2023 teridentifikasi satu jenis lagi, yakni Kangkareng Perut Putih (Anthracoceros albirostris) ada di kawasan hutan Sanggabuana. 

Menurut dia, penemuan  tiga jenis Rangkong ini mempunyai arti penting bagi kelangsungan keanekaragaman hayati Pegunungan Sanggabuana. Sebab, burung Rangkong merupakan burung pemakan buah-buahan berbiji yang membantu menyebarkan biji-bijian di kawasan hutan Pegunungan Sanggabuana. 

“Selain itu, ketiga jenis Rangkong ini merupakan satwa langka dilindungi sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 106 Tahun 2018," ungkapnya. 

Lanjut Deby, hingga Oktober 2023 sudah  ada 41 jenis satwa dilindungi  yang ada dalam Permen 106/2018 teridentifikasi ada di Sanggabuana. Sayangnya burung rangkong yang berperan penting untuk mereboisasi hutan, kini  terancam punah yang masuk dalam IUCN Red List dan CITES. 

Julang emas dalam IUCN Red List masuk dalam kategori Vulnerable (VU) atau rentan dan Appendiks 2 CITES. Sementara, Enggang Cula mempunyai status keterancaman dalam IUCN Red List dengan kategori Vulnerable (VU) dan Appendiks II CITES . 

Burung kangkareng perut putih masuk dalam kategori Least Concern (LC) atau resiko rendah dalam daftar merah IUCN dan Appendiks 2 CITES. IUCN adalah uni internasional untuk konservasi alam yang mengelompokkan tumbuhan dan satwa dalam status keterancaman. Sedangkan CITES atau Convention on International Trade Endagered Species of Wild Fauna and Flora adalah  konvensi perdagangan internasional tumbuhan dan satwa liar terancam.

"Teridentifikasinya 3 jenis burung yang terkenal sebagai petani hutan itu berawal dari laporan masyarakat Talaga. Mereka melaporkan ada burung julang yang bersarang dan sedang mengeram di dalam hutan Gunung Sanggabuana," jelasnya. 

Masyarakat yang melapor kepada Ranger SCF itu mengaku ditawari oleh pedagang dan pemburu satwa liar untuk mengambil anaknya dan akan dibeli Rp 400.000.

Namun oleh SCF  masyarakat yang berprofesi sebagai pencari madu hutan itu diberi arahan untuk menjaga sarang agar burung yang mengeram tetap terjaga.

“Sebelumnya, jenis burung rangkong itu dan beberapa jenis raptor seperti Elang Bido dan Elang Jawa banyak diburu masyarakat untuk diperjualbelikan. Sekarang dengan edukasi dari SCF masyarakat mulai menjaga sarang burung di hutan, dan mendapat manfaat dari adopsi sarang dan guide atau pemandu birdwatching trip," jelasnya.

Tim Ranger kemudian mengajak masyarakat masuk hutan dan mendokumentasikan ke tiga jenis rangkong di hutan Sanggabuana. Masyarakat yang ikut sekaligus diedukasi dan dilatih untuk menjaga hutan dan isinya, serta menjadi guide birdwatching. 

Kategori :