Pencemaran Kali Bekasi Tak Ada Penyelesaian

Kamis 19-10-2023,09:19 WIB
Reporter : Amin
Editor : Bangsuy

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Kondisi pencemaran Kali Bekasi kian memprihatinkan, akibat limbah industri yang sampai sekarang belum ada penyelesaiannya hingga mengganggu hajat hidup banyak orang.

Komunitas Pecinta Kali Bekasi (KPKB) menyatakan keprihatinannya atas kondisi Kali Bekasi tercemar hebat yang diduga akibat buangan limbah industri hingga saat ini tak kunjung usai. 

Ketua KPKB, Fahmi Rozi mengatakan, Kali Bekasi tercemar akibat limbah yang diduga berasal dari industri yang berlokasi di hulu sungai Cileungsi. 

Sebagaimana diketahui, Kali Bekasi merupakan pertemuan dari dua sungai yang berada di hulu, yakni sungai Cileungsi dan sungai Cikeas. Di mana, pertemuan kedua sungai tersebut berada di perbatasan Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor tepatnya di Kelurahan Jatirasa Jatiasih dan Desa Bojongkulur Gunung Putri.

Tentunya pencemaran limbah yang terjadi di hulu sungai  berdampak negatif juga di Kali Bekasi yang berada di hilir. 

"Kami berharap pemerintah daerah maupun pemerintah pusat segera mengambil tindakan tegas kepada perusahaan yang limbahnya mencemari sungai," tegas Fahmi, Rabu (18/10/2023).

Sebelumnya, dugaan adanya pencemaran di Kali Bekasi sudah berlangsung sejak awal Agustus 2023 hingga saat ini. Pencemaran ditandai dengan air sungai berwarna hitam pekat, berbau menyengat, berbuih dan kerap didapati ikan bermunculan ke permukaan sungai karena kekurangan oksigen. 

Namun begitu alat pendeteksi keasaaman air (Ph) justru menunjukkan angka normal di kisaran 6-9. Sementara temperatur suhu air di kisaran 35 derajat Celcius. 

Pencemaran ini dikeluhkan masyarakat yang bermukim di bantaran Kali Bekasi, satu diantaranya warga Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) Kota Bekasi, Sri Pudjiastuti yang mengeluhkan bau di Kali Bekasi sangat mengganggu pernafasan dan membuat sesak nafas.

Parahnya, kata Sri, pencemaran limbah industi di Kali Bekasi ini sudah berlangsung bertahun tahun semenjak ia pindah ke PGP 2015 silam sudah tercium bau dari kali tersebut.

"Sejak kami pindah sekitar tahun 2015 di PGP Kali Bekasi sepertinya sudah berbau, khususnya pada musim kemarau seperti sekarang. Mungkin karena pencemaran limbah industri," beber Sri.

Selain gangguan pernafasan yang dikeluhkan Sri, beberapa warga lainnya mengeluhkan dampak dari pencemaran itu, seperti mata perih, kulit gatal, mual dan rusaknya perabotan rumah tangga yang lengket oleh hawa limbah pencemaran.

Di tempat terpisah,  Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), Puarman mengatakan, pencemaran Kali Bekasi ataupun Sungai Cileungsi semakin menghebat di musim kemarau dikarenakan volume air sungai menyusut signifikan. 

Kondisi Kali Bekasi yang saat ini diduga kembali tercemar limbah sudah dalam pantauan Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia (HAM), Kementerian Hukum dan HAM. 

Kategori :