Jabar, Disway.id- Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Wahyu Mijaya mengutip pepatah sunda" Cikaracak ninggang batu, laun-laun jadi legok".saat menjadi pembicara pada Sosialisasi/Workshop Apresiasi Seni di SMAN 1 Margahayu, Kabupaten Bandung.
Kadisdik menegaskan, pepatah tersebut bermakna bahwa mencapai keberhasilan dibutuhkan konsistensi. “Konsistensi adalah kunci untuk berhasil. Terus berusaha jika gagal. BACA JUGA:Pembinaan di SMAN 1 dan 2 Cirebon, Disdik Jabar Optimalkan Potensi Peserta Didik Terus cari cara, cari yang baik untuk menggapai tujuan, seperti batu yang pelan-pelan berlubang saat ditetesi air terus-menerus,” tutur Kadisdik pada kegiatan yang mengangkat tema “Pembentukan Karakter & Jatidiri Melalui Apresiasi Seni Budaya Kabupaten Bandung” ini. Kadisdik menjelaskan, kesenian dan budaya Sunda memiliki pembelajaran karakter di dalamnya. Ia mencontohkan angklung. BACA JUGA:Job Fair SMKN 4 Bandung, Disdik Jabar Gandeng 15 Perusahaan Besar Untuk Serap Lulusan SMK Alat musik yang terbuat dari bambu tersebut mengajarkan tentang harmonisasi, gotong-royong, kepatuhan, dan Bhinneka Tunggal Ika. “Perbedaan yang ada menjadi satu kesatuan,” ujarnya. Selain itu, Kadisdik mendorong siswa untuk andal berevolusi mengikuti perkembangan zaman. “Orang yang kuat belum tentu bisa bertahan (menghadapi perubahan zaman) maka harus bisa berevolusi untuk beradaptasi dengan peradaban,” imbuhnya. BACA JUGA:Disdik Jawa Barat Dorong Edukasi Antiperundungan di Sekolah Namun, Kadisdik menegaskan, siswa harus bisa menguasai ilmu yang tidak akan pernah oleh waktu, yakni kepemimpinan. Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, Retno Dwimarwati dan perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. BACA JUGA:Ajukan Anggaran 160 Miliar, Disdik Jabar Ingin Penyetaraan Pendidikan di Jawa Barat SMAN 1 Margahayu adalah 1 dari enam sekolah yang disambangi untuk roadshow Gerakan Nasional Revolusi Mental.(ADV)