JAKARTA – Fikri Fadurohman siswa SMK Karya Nasional Kuningan perwakilan Main Dealer PT Daya Adicipta Motora (DAM) berhasil meraih Level Bronze pada kategori Invensi di ajang AHM Best Student. Melalui karya invensinya, Fikri membuat inovasi berupa pemanggang biji kopi otomatis berteknologi tinggi berbasis mikrokontroler arduino.
Dalam pencapaiannya di tingkat Nasional, Fikri juga telah mengikuti serangkaian seleksi mulai di tingkat Regional bersaing dengan 72 siswa/i setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jawa Barat, dilanjutkan seleksi presentasi online nasional bersaing dengan seluruh perwakilan dari setiap Provinsi di seluruh Indonesia dan masuk ke dalam 10 finalis Grand Final AHM Best Student 2023 yang diselenggarakan di Jakarta mulai tanggal 30 Oktober – 1 November 2023.
“Terima kasih atas apresiasi yang diberikan untuk karya yang saya kembangkan. AHMBS adalah ajang yang tepat untuk menunjukkan karya-karya inovasi yang dari para pelajar yang mungkin tidak banyak wadahnya. Inovasi hadir dari kegelisahan terhadap proses penyangraian biji kopi dalam bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kedai Kopi di Kuningan, Jawa Barat karena masih banyak yang belum bisa melakukannya secara mandiri dan ini menjadi motivasi saya untuk membuat karya/ide yang dapat dimanfaatkan masyarakat luas,” ujar Fikri Fadurohman dari SMK Karya Nasional Kuningan.
BACA JUGA:Kejari Bekasi Fokus Penanganan Aset Daerah, Aset TKD Hingga Permasalahan Keuangan Desa
Memasuki gelaran ke-21, AHMBS 2023 digelar dengan menyajikan dua kategori perlombaan, yakni kategori ide dan kategori invensi dengan mengangkat isu ekonomi, sosial, serta lingkungan seperti yang tercermin dalam Sustainable Development Goals (SDG’s).
Melalui semangat Sinergi Bagi Negeri, Gen Z yang menjadi siswa sederajat SMA/SMK dengan tahun ajaran 2022-2023 dapat menuangkan karya terbaiknya di kategori Ide yakni gagasan karya atau konsep yang diwujudkan dalam bentuk minimal satu purwarupa atau sampel (prototype), belum dibuat secara massal, dan belum dijual ke masyarakat umum. Ide yang masih dalam tahap konsep tetap memperhatikan unsur kemudahan penerapan dengan hasil berupa prototype.
Sementara itu pada kategori Invensi, para siswa dapat mempresentasikan karya yang sudah diproduksi dan sudah digunakan minimal 3 bulan, telah dibuat lebih dari 1 unit, serta sudah dijual ke masyarakat. Karya di Invensi ini sudah bisa diuji dampak yang dihasilkan bagi masyarakat berupa produk atau jasa.