Jabar, Disway.id- Perhelatan akbar Piala Dunia U-17 bergulir di Stadion Jalak Harupat hari Selasa, 21 November 2023. PT Amartha Mikro Fintek hadir sebagai tournament supporter.
Amartha merupakan prosperity platform yang menyediakan layanan keuangan inklusif untuk ekonomi akar rumput itu memajang stan di area luar stadion.
Dukungan Amartha untuk turnamen ini menegaskan komitmennya dalam menyediakan kesempatan yang setara untuk semua lapisan masyarakat. Termasuk generasi muda, agar dapat mewujudkan impian mereka.
BACA JUGA:Dua Wilayah Purwakarta 'Disulap' Jadi Kebun Kelor Lengkap Pabriknya, Prospek Ekspor Sampai Rusia hingga Eropa
Stan Amartha di dekat gate utama pun terlihat cukup unik dan simpel. Warna ungunya menjadi khas. Dihiasi ratusan ikan cupang hias di sekeliling temboknya.
Ikan-ikan yang cantik itu milik Yanti Wanita 53 tahun. Salah satu klien Amartha asal Bandung Barat, Jawa Barat. Usahanya sangat terbantu dengan bantuan pendanaan dari Amartha.
"Amartha otu nggak ribet. Prosesnya cepat. Petugas ya juga gercep (baca: gerak cepat)," kata Khusnul di stan Amartha. Selain itu, tenor angsuran dari Amartha pun tidak memberatkan. Sehingga Khusnul bisa mengembangkan usahanya.
BACA JUGA:Bertambah Satu Lagi Anggota KUB bank bjb, bank bjb dan Bank Maluku Malut Teken MoU Sinergi Bisnis
Bahkan, bisa memperbanyak jenis usahanya. Tak hanya berjualan ikan cupang. Tetapi juga menjual pakan ikan. Juga berkembang lagi berjualan lagi di bidang Aqarium ikan hias.
Awalnya,Yanti mendapat pinjaman modal sebesar Rp 5 juta pada 2021 silam. Sudah lunas. Dia pun ingin mendapat pinjaman lagi untuk mengembangkan usahanya yang lain.
Berjualan cupang sebenarnya bukan minat awal dari Yanti. Dia awalnya sekedar ikut membantu sang anak, Atep Suhadi, menjual cupang. Namun, karena peminat cupang cukup tinggi di mana sehari berjualan bisa mendapat puluhan hingga ratusan ribu, Yanti pun akhirnya memutuskan untuk fokus berjualan ikan cupang.
BACA JUGA:Inspiratif, Aprison Petani Muda Asal Jangkat Timur Sukses Jadi Pebisnis Biji Kopi Robusta
Menggunakan sepeda motor, dia berkeliling dari satu sekolah ke sekolah lainnya untuk menjajakan ikan hias tersebut. Menjual cupang secara luring (offline), Yanti tak menyangka ikan-ikan yang selama ini hanya dijual ke anak-anak bisa mejeng di booth penunjang Pildun U-17.
"Saya bangga ikan cupang dari Linggasari bisa sampai ke sini. Saya bawa beberapa ikan ada yang jenis Bagan Api dan Murai, ini paling banyak dibeli," kata Yanti.
Meski hanya berjualan di kampung, Yanti tetap menilai usahanya bisa bertahan lama. Apalagi dengan bantuan pendanaan dari Amartha dia bisa mengembangkan bisnis dengan membuat akuarium berbagai desain untuk ikan yang dipelihara. Dengan demikian, pembeli nantinya tidak hanya bisa membeli ikan cupang saja, tapi bisa sekalian membeli akuariumnya.
"Dibantu pendanaan dari Amartha ini Rp5 juta di tahun 2021. Sekarang bisa dapat pinjaman Rp6 juta setahun. Lumayan buat modal bisnis kan," kata dia.
Dengan harga cupang Rp2.000 hingga Rp15.000, Yanti bersama anak dan suaminy sekarang mampu meraup menjual cupang hingga mendapat uang Rp900 ribu dalam sehari.
BACA JUGA:Summarecon Crown Gading Hadirkan Fasilitas Baru, Ada Destinasi Kuliner dan Bisnis
Sementara itu, Public Realtions Lead Amartha Shiva Vinneza menuturkan, cupang yang dipajang di booth Pildun U-17 ini merupakan representatif nilai perusahaan yang melambangkan ketanggihan dan keberagaman. Cupang pun memiliki sejarah bagi Amartha karena menjadi salah satu produk awal pelaku UMKM yang mendapat bantuan perusahaan. "Amartha ini pertama kali kasih modal ke UMKM cupang. Sekarang sudah gede banget usahanya," kata dia.
Dengan menampilkan puluhan ikan cupang di Pildun U-17, Amartha pun ingin memperlihatkan kepada masyarakat bahwa UMKM Tanah Air ini beragam dan tangguh dalam menghadapi berbagai kesulitan ekonomi.
Sebagai perusahaan yang memberikan bantuan modal kepada perempuan pemilik UMKM, Amartha pun mengajak masyarakat untuk bergabung khususnya menjadi pendana. Sejak menjadi sebuah perusahaan pada 2016, platform ini memiliki misi menghadirkan layanan keuangan digital inklusif kepada komunitas akar rumput.
BACA JUGA:Mumtaz Festival 2023 dan Temu Bisnis OPOP Hadir di Masjid Al Jabbar, Ramai Diikuti Ribuan Perwakilan Pesantren
"Hingga sekarang kita total sudah menyalurkan dana lebih dari Rp15,5 triliun kepada lebih dari 2,1 juta UMKM perempuan di 55 ribu desa se-Indonesia," pungkasnya.
Upaya itu pula yang konsisten dilakukan sejak 13 tahun silam. Amartha hadir untuk memberi kemudahan akses finansial kepada seluruh masyarakat Indonesia. Khususnya para perempuan.
Hingga kini, Amartha sudah menjangkau hampir seluruh pulau di Indonesia. Tercatat telah memiliki mitra aktif UMKM perempuan sebanyak 1,3 juta orang. Dengan total akumulasi Rp 506 miliar.
BACA JUGA:Inspiratif, Aprison Petani Muda Asal Jangkat Timur Sukses Jadi Pebisnis Biji Kopi Robusta
Ada di Jawa, Sumatera, Sulawesi, hingga Kalimantan. Di Jawa Timur, tercatat 160 ribu UMKM yang menjadi mitranya.
Shiva Vinneza menegaskan, Amartha tak hanya memberikan pinjaman modal kepada para mitranya. Tetapi juga pendampingan dan pelatihan. Baik untuk pengembangan bisnis maupun literasi keuangan.
Setidaknya, Amartha telah memiliki 7 ribu pendamping. Bertugas memberi layanan dan pelatihan kepada para mitranya. "Keterlibatan di Piala Dunia U-17 ini sejarah. Kita bagian dari Indonesia yang ingin berkontribusi lebih," ungkapnya.
BACA JUGA:Peresmian Gedung Kantor bank bjb di T Tower Diyakiki Percepat Akselerasi Bisnis
Kesempatan ini akan dimanfaatkan untuk mengenalkan misi-misi Amartha. Tentu kepada khalayak yang lebih luas lagi. Bahwa semua masyarakat berhak mendapatkan kesempatan yang setara untuk mencapai kesejahteraan.
Strateginya, kata Shiva Vinneza, dengan menambah area operasional di seluruh daerah. Juga memanfaatkan lebih banyak teknologi. Agar lebih memudahkan masyarakat mengakses pinjaman modal yang dibutuhkan.***