KARAWANG BEKASI DISWAY - Dulu banyak anak-anak bermain diluar untuk memaikan permainan tradisional seperti bermain Kelereng.
Sekarang, hampir setiap tempat atau daerah sangat jarang terlihat anak-anak yang bermain permainan seperti kelereng.
Disini kami ingin memberitahu betapa serunya bermain permainan tradisional Kelereng, Cara dan aturannya, simak artikel ini sampai habis.
Permainan Kelereng adalah jenis permainan tradisional yang berbentuk bulat dan terbuat dari kaca, tanah liat, atau agate. Ukuran kelereng umumnya memiliki diameter ½ inci atau 1,25 cm dari ujung ke ujungnya.
BACA JUGA:Gigitan Hewan Rabies Capai Ribuan Kasus, 11 Orang Tewas, BNPB Diminta Bentuk Satgas Darurat di NTT
Kelereng dapat dijadikan sebagai permainan anak yang bersifat rekreatif, edukatif, dan kompetitif. Tak hanya itu, kelereng juga dapat dikoleksi dengan tujuan nostalgia karena memiliki warna dan motif yang estetik.
Pada beberapa daerah di Indonesia, kelereng memiliki sebutan lain yang berbeda-beda. Misalnya, di Jawa kelereng disebut dengan nekeran, di Betawi disebut dengan gundu, sementara di Palembang disebut ekar.
Sebelum memainkan kelereng, terdapat prosedur permainan yang meliputi aturan permainan kelereng, yaitu:
- Pemain harus menyerahkan kelerengnya apabila kalah dalam permainan.
- Ketika akan menembak kelereng tidak boleh berubah tempat dari kelereng yang sebelumnya berada.
BACA JUGA:Mengenal Gatrik, Permainan Tradisional yang Sudah Hampir Menghilang di Berbagai Daerah!
Cara Bermain Permainan Kelereng
Kelereng adalah yang bisa dimainkan secara ramai-ramai, baik individu melawan individu, maupun kelompok melawan kelompok.
Mengutip dari buku Permainan Tradisional: Prosedur dan Analisis Manfaat Psikologis karya Iswinarti, berikut cara bermain kelereng.
- Pemain harus membuat lubang di tanah minimal sebesar kelereng, yang telah disepakati oleh para pemain lainnya.
- Bila lebih dari 2 orang, pemain harus dibagi menjadi 2 kelompok.
- Permainan telah dimulai dengan melemparkan kelereng masing-masing ke arah mendekati lubang yang sebelumnya dibuat.
- Pemain yang kelerengnya paling mendekati lubang berhak bermain pertama, kemudian urutan selanjutnya disesuaikan dengan jarak dekat antara kelereng yang dilempar dengan lubang yang dibuat.
- Pemain yang berhasil memasukkan kelerengnya ke dalam lubang mempunyai kesempatan untuk menyerang lawannya. Ketika lawan terkena serangan tersebut, kelereng lawan tidak dapat dimainkan lagi atau dikatakan “mati”.
- Pemain yang belum memasukkan kelerengnya pada lubang yang telah dibuat, tidak bisa menyerang dan mematikan kelereng yang lain.
- Setiap pemain boleh menembak kelereng mana saja, sehingga memungkinkan untuk dapat mematikan kelereng temannya sendiri.
- Untuk menghindari serangan lawan, pemain bisa meletakkan kelerengnya di tempat tersembunyi, misal di bawah bebatuan atau di sela-sela bebatuan.
- Pemain yang dikatakan selesai apabila semua kelereng telah mati dan hanya ada satu kelereng yang hidup, atau kelereng salah satu regu yang masih hidup.
BACA JUGA:Hindari Kerusuhan! Pertandingan Dewa United vs Persib Bandung Bakal Digelar Tanpa Penonton
Model Permainan Kelereng