KASUS bullying kembali terjadi, kali ini terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Teluk Pandan, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran.
Menurut Kapolres Pesawaran AKBP Maya Heni Hitijauhbessy di dampingi Kasat Reskrim Polres Pesawaran AKP Supriyanto Husin menceritakan awal mula terjadinya bullying yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Teluk Pandan, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran.
Maya Heni mengatakan kejadian tersebut bermula dari status di whatsapp yang diunggah oleh korban. Dalam story itu terdapat kata-kata kasar yang menyinggung pelaku.
"Karena korban ini anak pindahan dari luar provinsi yang baru lima bulan, stornya itu dibaca oleh kakak kelasnya, mungkin karena merasa tidak terima dan tersindir, akhirnya kakak kelasnya ini melabrak korban,” ujarnya di halaman Mapolres Pesawaran, Rabu 29 November 2023.
Dirinya mengatakan saat melabrak korban, pelaku bersama empat rekanya mendatangi korban yang sedang berada di kelas saat jam istirahat.
“Salah satu pelaku ini memvideokan perbuatan yang mereka lakukan kepada korban, kemudian diupload di status whatsApp, kemudian diambil oleh orang lalu viral di media sosial,” ujar dia.
BACA JUGA:Sinopsis, Nonton dan Download Film Korea Alice in Earnestland di Bstation
Menurutnya, dalam penyelesaian permasalahan yang melibatkan pelaku dan korban adalah anak-anak, pihak kepolisian menggunakan Undang-Undang nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
“Dalam UU tersebut diharapkan penyelesaian permasalahan anak yang berhadapan dengan hukum, baik itu pelaku ataupun korban diselesaikan secara restorative justice. Makanya sore ini kita panggil orang tua korban dan orang tua pelaku agar duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahan ini,” kata dia.
BACA JUGA:Sinopsis, Link Nonton dan Download Toaru Ossan no VRMMO Katsudouki Episode 9 Subtitle Indonesia
“Tadi kita juga sudah bertemu dengan korban bullying, kondisinya cukup baik sampai saat ini, dan korban masih ingin sekolah di sekolah tersebut, tapi kita berpesan kepada pihak sekolah, untuk dapat mengawasi secara ketat di lingkungan sekolah, sehingga tidak kembali terjadi permasalahan ini,” katanya. (nur/ihm/lc)