Oleh: Sri Rahayu
132310078
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan dan Humaniora
Universitas Pelita Bangsa
Pendidikan sangat penting dalam peran menciptakan sumber daya manusi yang berkualitas. Dalam peningkatan kualitas manusi, pendidikan di tunjukan untuk menjadikan kader-kader bangsa yang akan menjalankan pembanguna untuk generasi selanjutnya. Kader- kader bangsa yang berkualitas atau pun dapat dikenal dan terkenal sebagai sumber daya manusia yang dapat menentukan kesuksesan dan keberhasilan pembangunan. Dalam hal ini untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkulitas adalah melalui pendidukan.
Pendidikan merupakan salah satu yang dilakukan secara sadar dan sudah di rencanakan untuk mewujudkan suatu proses dan suasana pembelajaran agar murid dapat aktif untuk mengembangkan bakatnya yang telah di miliki oleh murid. Terkadang ada anak yang memiliki kecerdasan dalam menangkap suatu materi yang di berikan oleh guru, dan ada juga anak yang susah untuk menangkap suatu mateti dari gurunya, tetapi dia memiliki bakat atau potensi yang luar biasa dalam seni. Maka dari itu, sekolah mampu mengadakan dan mengayakan pembelajaran yang berupa seni maupun seni rupa, seni tari, seni bela diri, dan lainya. Karena pada dasarnya kemampuan anak-anak itu berbeda dan sama-sama mempunyai bakatnya.
Di sini guru harus bisa menyusun bahan ajaran yang baik dan sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan masyarakan yang menjadi tempatnya belajar. Apalagi pembelajaran ini di lakukan di sekkolah dasar. Sesua dengan teori dan mengikutinya zaman pada saat ini bahwa anak usia 7-10 tahun (masa operasional konkret) harus belajar dari yang bersifat ada dan berwujud dapat dilihat oleh murid agar dapat di pahami dan dapat dicerna denngan baik oleh sisiwa. Oleh karena itu, pembelajaran harus di lakukan di lingkungan yang paling dekat, yaitu Budaya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Budaya adalah sebuah pemikiran, adat istiadat, akal budi, sedangkan secara Tata Bahasa arti dari kebudayaan ditrunkan dari kata budata diman lebih cenderung kepada pola pikir manusia. Dan kebudayaan itu di pengaruhi oleh anggota masyarakat tetapi juga sebaliknya, di lain pihak anggoya masyarakat di pengaruhi oleh kebudayaan. Seperti di negara atau suatu wilayah yang memiliki banyak kayu maka di haruskan anggota masyarakat membuat rumah kayu.