KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Gempabumi berkekuatan magnitudo (M) 4.8 mengguncang wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada malam jelang tahun baru 2024 atau Minggu (31/12) pukul 20.34 WIB.
Sebelumnya, gempabumi ini diawali oleh dua gempabumi pembuka (foreshock) berkekuatan M 4.1 yang terjadi pada pukul 14.35 WIB dan M 3.4 pada pukul 15.38 WIB.
Berdasarkan informasi, sebanyak 331 pasien RSUD Sumedang yang terdiri dari 248 pasien rawat inap dan 83 pasien IDG dievakuasi ke halaman gedung dan lima tenda yang ditempatkan di jalan raya setelah terjadi gempabumi M 4.8 pada hari Minggu (31/12) pukul 20.34 WIB.
Hasil perkembangan kaji cepat oleh tim gabungan, ada tiga bangunan rumah sakit yang retak meliputi gedung Paviliun, VIP dan Sakura. Tim terus menyisir titik lain untuk pengecekan lebih lanjut.
BACA JUGA:Bawaslu Kaji Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas Oknum Kepala Desa Setiamekar
Sementara itu, RS Pakuon dalam kondisi aman, namun seluruh pasien tetap dievakuasi keluar gedung sebagai antisipasi hingga kondisi dapat dipastikan aman dan terkendali.
Adapun wilayah Babakan Hurip, ada 53 rumah dan sebanyak 200 warga dievakuasi ke lapangan terdekat.
Tim gabungan saat ini sedang mendirikan tenda lapangan untuk menampung warga terdampak.
Pemerintah Kabupaten Sumedang juga telah menyiagakan Posko Utama di Pos Pam Nataru yang berlokasi di depan Alun-Alun Sumedang, termasuk di dalamnya posko informasi.
BACA JUGA:Jelang Pergantian Tahun 2024, Kabupaten Sumedang Diguncang Gempabumi Berkekuatan M 4.8
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pj. Bupati Sumedang Herman Suryatman, memastikan kondisi Sumedang aman terkendali dan menghimbau warga agar tetap tenang.
Tuti mengimbau apabila terjadi gempa susulan maka dapat langsung keluar rumah.
Terkait keretakan dinding “Cisumdawu Twin Tunel” Tol Cisumdawu, forkopimda masih berkoordinasi dengan CKJT selalu pengelola Tol Cisumdawu.