Dinilai Sukses Kelola Sampah, Bupati Aep Langsung Datang Belajar Pengolahan Sampah Ekonomis ke Banyumas

Selasa 30-01-2024,19:52 WIB
Reporter : Mahesa
Editor : Ilham Prayogi

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Bupati Karawang, Aep Saepulloh mengajak sejumlah pejabat Karawang bertolak ke Banyumas untuk belajar melakukan pengelolaan sampah.

Aep memilih Kabupaten Banyumas lantaran saat ini dinilai sebagai daerah yang paling sukses melakukan pengelolaan sampah bahkan di Asia Tenggara sehingga paling layak dijadikan contoh bagi pengelolaan sampah di Karawang.

Aep menilai Banyumas sudah sangat sukses berkomitmen mewujudkan zero waste to landfill dan menekan emisi gas rumah kaca. Di Banyumas saat ini sudah tidak ada lagi TPA.

Sebaliknya justru Pemkab Banyumas memperbanyak TPST: dari 27 kecamatan di Banyumas, mereka mempunyai 29 TPST. Dari jumlah kecamatan tak jauh berbeda dengan Karawang hanya saja jumlah rumah tangga dan produksi sampah rumah tangga di Karawang jauh di atas Banyumas.

BACA JUGA:Tekan Inflasi dan Lonjakan Kenaikan Harga Bahan Pokok di Tahun 2024, Begini Strategi Pemkab Bekasi...

Setiap kecamaatan di Banyumas punya TPST sendiri. Hanya dalam kurun waktu 5 tahun, Pemkab Banyumas berbailik total dari 2018 berstatus darurat sampah sampai 2023 kini menjadi yang terbaik mengelolanya.

Dari 450 ton sampah rumah tangga per hari, 98% persennya diolah menjadi produk bernilai jual tinggi. Menariknya, semua unsur masyarakat juga turut dilibatkan dengan cara Pemkab Banyumas menyediakan aplikasi Jeknyong dan Salinmas: di dua apilkasi itu warga bisa jual sampah ke pemerintah daerah lewat aplikasi, tidak tunggu waktu lama Jeknyong jemput sampahnya untuk dbawa ke TPST. Harga jualnya lumayan, warga jadi semangat.

Sampah-sampah dari rumah masyarakat itu dibawa ke TPST terdekat. Untuk dikumpulkan, dipilah, dikeola hingga pemerosesan terakhir. Sampan organik dikelola menjadi magoot yang produksinya bisa mencapai 1-2 ton per hari.

Sedangkan sampah non-organik didaur ulang menjadi batu bata, berbagai macam plastic yang siap jual, pavling blok hingga Refuse Derived Fuel (RDF).

BACA JUGA:Fasilitas SDN di Desa Karangraharja Hingga Kini Tak Kunjung Terwujud, Padahal Sudah Diusulkan 4-5 Tahun Lalu

Pendapatan daerahnya besar dari pengelolaan sampah. Sistem pengelolaan sampah dari hulu ke hilir di Kabupaten Banyumas ini mampu menekan beban APBD-nya hingga 50%.

Siap Dibawa ke Karawang

Aep menyebut, Kabupaten Karawang ke depan akan mencontoh Pemkab Banyumas untuk menyelesaikan permasalahan pengelolaan sampah dari tingkat hulu ke hilir. Ia mengakui, untuk Langkah awal ia akan menuntaskan dulu permasalahan penglolaan sampah di tingkat hilir yakni TPAS Jalupang.

“Termasuk sektor SDM pengelolaan sampah juga akan mulai kami benahi,” kata dia.

Kategori :