Jabar, Disway.id- Proses pembangunan Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan (SMA/SMK) baru di Jawa Barat (Jabar) saat ini telah memasuki tahap kajian.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar), Wahyu Mijaya menyebut, tahap kajian yang meliputi daya tampung, ketersedian lahan, hingga zona merah bencana tersebut ditarget rampung dalam waktu tiga bulan “Untuk pengkajian, insyaallah dalam tiga bulan ke depan itu sudah bisa mengeluarkan berapa jumlah dan dimana saja (yang akan di bangun). Itu menjadi tahap awal dalam rencana pembangunan (sekolah baru di Jabar),” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (6/2). BACA JUGA:Lusi Lesminingwati Intens Evaluasi Kinerja Dan Strategi Pengembangan BUMD Jika proses kajian tersebut rampung, wahyu menambahkan bahwa Disdik Jabar akan segera melakukan pembuatan Detail Engineering Design (DED) dengan target di awal sebanyak 11 sekolah.“Tapi belum bisa menetapkan di daerah mana saja yang akan diprioritaskan untuk dibangun. Dan untuk target awal pembuatan DED di 2024 itu minimal ada 11 sekolah,” katanya.
Baru setelah itu, untuk tahap pembangunan, kata Wahyu baru akan dilakukan di tahun 2025 dengan menggunakan biaya dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). BACA JUGA:Disdik Jabar Bangun ULD Untuk Tingkatkan Layanan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus “Untuk anggaran satu sekolah baru itu dari APBD. Nanti support dari pusat seperti apa, itu akan kita rencanakan di 2026 dan selanjutnya kalau ada kekurangan (saat pembangunan) kita mohonkan ke pemerintah pusat,” pungkasnya. Sebelumnya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar mencatat di tahun 2024 ini ada sekitar 144 kecamatan di 27 Kabupaten/kota yang belum memiliki sekolah SMA/SMK Negeri. Bahkan 16 kecamatan diantaranya, menurut Kepala Bappeda Jabar Iendra Sofyan sama sekali tidak memiliki SMA/SMK Negeri maupun Swasta. “16 kecamatan (yang tidak memiliki SMA/ SMK Negeri dan Swasta) itu ada di Ciamis ada tiga kecamatan, kabupaten Garut satu kecamatan, Kabupaten Kuningan yang agak banyak, kemudian Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Sumedang,” ujarnya di Gedung Sate Bandung, Selasa (9/1) lalu.