KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Beberapa orang yang mempunyai budaya atau kepercayaan tertentu mungkin akan menganggap komet yang satu ini lekat akan unsur mistis dan supranatural karena menggunakan istilah “Setan” Namun, dari perspektif ilmiah, tidak ada komet yang secara khusus disebut "komet setan" dalam literatur astronomi.
Komet sendiri adalah benda langit yang terdiri dari gas, debu, dan partikel lain yang bergerak mengelilingi Matahari dalam orbit elips. Ketika komet mendekati Matahari, pemanasan menyebabkan materialnya menguap dan membentuk ekor yang terlihat. Seringkali, penampakan komet yang dramatis ini telah menimbulkan berbagai interpretasi dan legenda di berbagai budaya.
Namun, penting untuk diingat bahwa penamaan "komet setan" atau makna serupa lebih bersifat simbolis atau kultural daripada ilmiah. Dalam konteks ilmiah, komet adalah fenomena alam biasa yang dapat diamati dan dipelajari dengan teleskop dan instrumen astronomi lainnya.
Apa Itu Komet Setan?
Menurut Live Science, ketika Komet setan mengalami ledakan, itu akan menyebabkan kepala komet tersebut berwarna hijau dan tanduknya akan muncul. Namun, saat terjadi Gerhana Matahari Total, tanduknya tidak akan terlihat lagi. Tanduk komet ini memiliki ukuran yang sama besar dengan Gunung Everest.
Komet tersebut dikenal sebagai "setan" karena ledakan dari cryovolcano pada bulan Juli 2023 menyebabkan dua aliran gas dan debu keluar dari komet tersebut. Ledakan ini memberikan kesan bahwa komet tersebut memiliki dua tanduk, sehingga mendapat julukan "komet setan". "Komet setan" atau "devil comet" adalah sebutan yang diberikan kepada komet 12P/Pons-Brooks, menurut informasi dari situs Astronomy. Komet setan termasuk dalam klasifikasi komet periode pendek karena mengorbit Matahari setiap 71,2 tahun sekali. Komet periode pendek adalah komet yang mengorbit Matahari dengan periode kurang dari 200 tahun.
12P/Pons-Brooks diyakini terdiri dari debu, es, dan material batuan.
Menga komet hanya berisi debu,es dan batuan ? Ketika mendekati matahari, es pada komet mengalami sublimasi, melepaskan gas dan debu yang membentuk koma atau atmosfer komet. Terkadang, ekor komet menjauh dari matahari karena pengaruh angin matahari.
Fenomena Komet Setan direncanakan akan terjadi pada 8 April 2024, bersamaan dengan gerhana matahari total. Menurut laporan dari Newsweek pada tanggal 24 Maret, komet akan mencapai tingkat kecerahan tertinggi di langit beberapa minggu sebelum tanggal tersebut. Komet Setans, akan mencapai titik terdekatnya dengan matahari pada 24 April sebelum mengorbitnya dan mendekati Bumi pada 2 Juni. Selama gerhana, yang akan terlihat di sebagian besar Amerika Utara, komet tersebut akan menjadi lebih terang dari sekarang dan akan berada sangat dekat dengan matahari.
Apakah Komet Bisa Dilihat Dengan Mata Telanjang?
Menurut laporan dari Spaceweather.com, akibatnya, komet tersebut mungkin terlihat oleh fotografer dengan lensa yang kuat ketika bulan melintasi cahaya matahari untuk sementara waktu. Komet akan berada di dekat Jupiter, yang seharusnya terlihat dengan mata telanjang dan akan berada di atas dan di sebelah kiri Matahari jika dilihat dari permukaan Bumi. Posisi tersebut akan membantu fotografer menemukan lokasi komet hijau. Jika terjadi ledakan pada beberapa hari sebelum gerhana, kemungkinan besar komet tersebut juga akan terlihat dengan mata telanjang, meskipun ledakan tersebut sulit diprediksi.
Pengamat langit harus selalu menggunakan kacamata pelindung, seperti kacamata gerhana, saat melihat fase gerhana untuk mencegah kerusakan mata yang permanen. Namun, ketika Matahari tertutup sepenuhnya oleh Bulan, kacamata tersebut bisa dilepaskan.
Top of Form