KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Melihat si Kecil yang masih bayi mengalami muntah setiap kali selesai menyusu ASI pasti membuat Moms merasa khawatir, bukan? Moms tentu mengkhawatirkan bahwa muntahannya bisa mengakibatkan si kecil kekurangan nutrisi, yang pada gilirannya dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.
Pada dasarnya bayi yang baru lahir pertumbuhan pencernaan bayi belum berkembang sempurna. G umoh pada bayi terjadi setelah minum ASI atau susu yang telah diminumnya kembali naik ke kerongkongan. Ini disebabkan oleh otot di saluran pencernaan bayi, khususnya di bagian kerongkongan dan lambung, yang masih lemah. Kondisi ini dikenal sebagai refluks.
Tidak hanya itu, penyebab bayi muntah setelah minum susu pun beragam. Apa saja?
Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum Susu
Saluran pencernaan bayi yang belum matangSelama beberapa bulan awal, bayi mungkin mengalami muntah setelah menyusu ASI karena oesophagus, yang menghubungkan kerongkongan dengan saluran pencernaannya, masih belum sepenuhnya matang untuk berfungsi secara optimal.
Proses pematangan katup khusus ini biasanya dimulai ketika bayi mencapai usia sekitar empat atau lima bulan.
Agar dapat mencegah dan mengatasi muntah ASI pada bayi setelah menyusu, Moms dapat memastikan bahwa bayi tetap dalam posisi tegak selama 30 menit setelah menyusu. Disarankan untuk menghindari kegiatan bermain atau mengayun bayi secara langsung setelah menyusui.
Selain itu, Moms juga perlu memastikan bahwa Si Kecil bersendawa setelah menyusu, karena ini dapat membantu mengurangi akumulasi udara di perut bayi selama proses menyusu.
Bayi memiliki riwayat GERD Bayi menyusu terlalu banyak
Melansir Orami, menurut dokter spesialis anak, Jarret Patton, dikemukakan bahwa muntah ASI pada bayi umumnya terjadi dalam dua minggu pertama kehidupan bayi.
Muntah ini biasanya disebabkan oleh produksi ASI yang berlebihan oleh sebagian ibu baru, melebihi kebutuhan bayi, sehingga menyebabkan overfeeding dan berujung pada muntah.
Sebagai solusi, disarankan agar bayi hanya diberi jumlah ASI yang sedikit, dengan meningkatkan frekuensi menyusu dibandingkan sebelumnya.
Dr. Patton menjelaskan bahwa muntah umumnya akan berkurang ketika payudara sudah menyesuaikan produksi ASI sesuai kebutuhan makan bayi. Jika muntah tetap terjadi meskipun bayi hanya minum sedikit ASI, hal ini dapat menjadi tanda masalah medis yang memerlukan konsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.