KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Impulsive buying tidak sama dengan perilaku konsumtif yang mencakup penggunaan barang atau jasa secara berlebihan.
Impulsive buying merujuk pada tindakan berbelanja yang dilakukan berdasarkan keinginan sesaat dan tanpa pertimbangan yang matang. Sebagai contoh, jika kamu melihat suatu barang yang sedang diskon setengah harga dan langsung membelinya tanpa kebutuhan yang mendesak, maka tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai impulsive buying. Tindakan ini bisa membahayakan keuanganmu, sehingga harus dihindari. Lalu, apa saja tand aimpulsive buying? Tanda Impulsive Buying Ada banyak faktor pendorong untuk berbelanja impulsif. Riset juga menunjukkan bahwa 48% orang yang rutin berbelanja online menemukan promo dan informasi diskon dari iklan yang tayang di platform over-the-top (OTT). Bahkan kegiatan menonton film atau serial pun bisa menjadi faktor pendorong baru untuk berbelanja.
Menurut Career Contessa dan Health, terdapat beberapa indikasi perilaku impulsive buying yang perlu diperhatikan.
1. Pembelian untuk Mengatasi Perasaan
Saat sedang mengalami kesedihan atau stres, membeli barang baru kadang-kadang dianggap sebagai cara untuk meredakan perasaan tersebut. Namun, jika berbelanja menjadi solusi utama untuk mengatasi perasaan negatif, perlu diperhatikan karena hal ini dapat menjadi pertanda terjerumus ke dalam perilaku impulsive buying. Oleh karena itu, disarankan untuk mencari alternatif lain dalam mengatasi perasaan sedih atau stres, seperti berjalan santai, membersihkan lingkungan sekitar, atau berbicara dengan teman.
2. Kamu berbelanja untuk bersaing dengan orang lain
Orang yang memiliki perilaku impulsive buying terkadang berbelanja untuk mengungguli orang lain. Hal ini biasanya didorong oleh rasa iri atau ingin terlihat lebih baik dari orang lain. Misalnya, seseorang membeli mobil baru karena melihat tetangganya membeli mobil yang lebih bagus. Padahal, mobilnya yang lama masih bisa berfungsi dengan baik.
3. Kamu berbelanja untuk mengalihkan rasa bosan
Bosan juga bisa menjadi salah satu pemicu impulsive buying. Ketika merasa bosan, seseorang mungkin akan mencari cara untuk mengisi waktunya, salah satunya dengan berbelanja. Namun, hal ini justru dapat membuat seseorang ketagihan berbelanja. Untuk menghindarinya, cobalah untuk melakukan hal lain ketika merasa bosan, seperti membaca, menonton film, atau berolahraga.
4. Kamu kesulitan mengelola keuangan
Perilaku pembelian impulsif dapat menyebabkan seseorang kesulitan mengelola keuangannya. Hal ini karena seseorang akan mengeluarkan uang untuk barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Akibatnya, seseorang akan memiliki lebih sedikit uang untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
5. Kamu memiliki terlalu banyak barang yang tidak terpakai
Perilaku pembelian impulsif juga dapat menyebabkan seseorang memiliki terlalu banyak barang yang tidak terpakai. Hal ini karena seseorang membeli barang-barang tanpa memikirkan apakah dirimu akan membutuhkannya atau tidak. Akibatnya, seseorang akan merasa kewalahan dan tidak tahu harus berbuat apa dengan barang-barang tersebut.
Tips Menghindari Impulsive Buying