Anak Sering Menangis Saat Ditinggal? Bisa Jadi Karena Separation Anxiety Disorder, Simak Yuk!

Senin 24-06-2024,21:37 WIB
Reporter : Putri
Editor : Putri

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID -  Pernahkah Moms mendengar istilah separation anxiety disorder? Atau pernahkah Moms meninggalkan anak sejenak untuk ke kamar mandi atau dapur, lalu anak sudah menangis?

 

Memang sangat wajar bagi anak-anak, terutama yang berusia balita, cenderung menangis atau merengek ketika ditinggal oleh orang tua. Namun, respons anak yang terasa berlebihan patut diwaspadai sebagai gejala separation anxiety disorder.

Anak sering menangis saat ditinggal dapat menjadi indikasi anak mengalami separation anxiety disorder.

Sebagai orang tua, Moms dan pasangan perlu memahami dan mengenal separation anxiety disorder agar dapat bersama-sama membantu anak melewati kondisi tersebut.

BACA JUGA:Mengenal 3 Gejala Utama ADHD, dari Inatensi, Hiperaktivitas, dan Impulsivitas

 

Mengenal Separation Anxiety Disorder yang Bisa Terjadi pada Anak

 

Separation anxiety disorder (SAD) adalah gangguan kecemasan pada anak-anak yang merasa sangat sedih ketika berpisah atau ditinggal orang tuanya, meskipun hanya sebentar. Kondisi ini terutama terjadi saat anak masih bayi atau di bawah usia lima tahun.

 

Dalam kondisi normal, sebagian besar anak biasanya sudah terbiasa berpisah dengan orang tuanya serta dapat menyesuaikan diri seiring berjalannya waktu. Biasanya, hal ini terjadi ketika memasuki usia tiga tahun.

 

Namun, dalam kondisi separation anxiety disorder, anak cenderung masih menangis hingga meraung-raung setiap kali harus berpisah dengan orang tua.

 

Anak tidak hanya menangis, tapi juga merasa sedih, takut, gelisah, dan cemas berlebihan. Dalam kondisi terburuk, bahkan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk di sekolah. Potensi lain dari separation anxiety disorder adalah munculnya panic attack atau serangan panik.

 

Separation anxiety disorder juga dapat mempengaruhi fisik, misalnya memicu sakit perut dan sakit kepala. Beberapa anak bahkan dapat mengalami stres karena ketidakmampuannya untuk beraktivitas secara normal atau bermain dengan teman-temannya.

 

Meskipun separation anxiety disorder lebih sering terjadi pada anak-anak usia balita, tidak menutup kemungkinan kondisi ini dapat berlanjut hingga usia remaja dan dewasa. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali lebih dini dan mengetahui cara penanganan yang tepat.

BACA JUGA:Moms dan Dads Perhatikan Ini! Gangguan Kesehatan Mental yang Sering Dialami Ibu Hamil

 

Gejala Separation Anxiety Disorder yang Sering Muncul

 

Moms mungkin akan menganggap biasa saja ketika melihat anak menangis saat harus berpisah atau ditinggal. Namun, kondisi tersebut tidak dapat dibiarkan begitu saja, terutama jika sudah muncul gejala yang serius.

 

Beberapa gejala separation anxiety disorder yang harus diwaspadai adalah:

 

- Menangis hingga meraung-raung meskipun hanya berpisah sebentar dengan orang tua

 

- Merasa ketakutan dan khawatir berlebihan ketika salah satu atau kedua orang tua sedang pergi ke luar rumah

Kategori :