KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Perundungan atau bullying yang terjadi pada anak dapat berdampak negatif untuk pertumbuhan si Kecil. Tentunya orang tua tidak ingin anaknya menjadi korban perundungan.
Namun, bagaimana jika anak menjadi pelaku bullying? Yuk simak langkah yang harus dilakukan jika anak menjadi pelaku bullying berikut ini!
BACA JUGA:Mudah Banget, Begini Cara Mengatasi Kapalan di Jari Tangan
Jenis-jenis Bullying Sebelum membahas langkah-langkah yang bisa Moms lakukan jika anak menjadi pelaku bullying, Moms perlu tahu jenis-jenis bullying terlebih dahulu untuk memudahkan Moms mengidentifikasi jenis bully yang dilakukan si Kecil dan penanganannya. Bullying Fisik Bullying fisik adalah tindakan agresif yang dilakukan oleh seorang anak atau sekelompok anak dengan menggunakan kekuatan fisik seperti kaki, tangan, atau bagian tubuh lainnya. Contohnya termasuk mencubit, mendorong, dan tindakan fisik lain yang dapat membahayakan orang di sekitarnya. Bullying Verbal Bullying verbal melibatkan penggunaan kata-kata yang bersifat negatif oleh seorang anak atau sekelompok anak. Ayah dan Bunda disarankan untuk mendampingi anak agar terhindar dari tindakan seperti mengejek, menertawakan, atau membandingkan dengan sesama. Contohnya termasuk kata-kata seperti "bodoh", "jelek", dan sebagainya. Bullying Sosial Bullying sosial adalah tindakan seorang anak yang membatasi atau mengasingkan teman dari pergaulan mereka. Tindakan ini bisa berupa mengucilkan atau mendiamkan teman. Bullying sosial sering kali dimulai dengan bullying verbal. Langkah yang Dilakukan Jika Anak Menjadi Pelaku Bullying Jika Moms berpikir atau mengetahui bahwa anak terlibat dalam perilaku bullying terhadap anak lain, penting untuk diingat bahwa mereka tidak jahat secara mendasar. Mereka mungkin bertindak demikian karena berbagai alasan, seperti keinginan untuk menyesuaikan diri, kebutuhan akan perhatian, atau kesulitan menghadapi emosi yang rumit. Terkadang, pelaku bullying juga merupakan korban atau saksi kekerasan di rumah atau di lingkungan mereka. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Moms ambil untuk membantu anak menghentikan perilaku bullying: Komunikasi Memahami alasan di balik perilaku anak akan membantu Moms mengetahui cara terbaik untuk membantu mereka. Tanyakan apakah mereka merasa tidak aman di sekolah atau sedang berkonflik dengan teman atau saudara. Jika mereka kesulitan menjelaskan perilaku mereka, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan konselor, pekerja sosial, atau profesional kesehatan mental yang berpengalaman dalam bekerja dengan anak-anak. BACA JUGA:4 Cara Paling Ampuh Atasi Kaki Kapalan Berikut Cara Pencegahannya Mengajarkan Cara Menyelesaikan Masalah dengan Baik Minta anak untuk menjelaskan situasi yang membuat mereka frustrasi dan tawarkan cara-cara bereaksi yang lebih konstruktif. Gunakan latihan ini untuk membayangkan skenario di masa depan dan bagaimana merespons dengan baik. Dorong anak untuk "menempatkan diri pada posisi orang lain" dengan membayangkan pengalaman orang yang di-bully. Ingatkan bahwa komentar yang dibuat secara online bisa menyakitkan seperti di dunia nyata. Refleksi Diri Anak-anak yang melakukan bullying sering kali meniru perilaku yang mereka lihat di rumah. Periksa apakah mereka terpapar perilaku berbahaya secara fisik atau emosional dari Moms atau pengasuh lain. Sebagai orang tua, penting untuk jujur mengevaluasi bagaimana Moms memperlakukan anak. Memberikan Konsekuensi dan Peluang untuk Menebus Kesalahan Jika Moms mengetahui bahwa anak telah melakukan bullying, berikan konsekuensi yang tepat dan tanpa kekerasan. Misalnya, batasi aktivitas mereka, terutama yang dapat mendorong perilaku bullying (berkumpul dengan teman 'geng', waktu bermain media sosial atau online).Dorong anak untuk meminta maaf kepada teman-temannya dan cari cara agar mereka dapat berperilaku lebih positif di masa depan.
Penting bagi Moms untuk tidak memberikan justifikasi pada anak. Pastikan orang tua mengiringi langkah anak dan mendukung perubahan si Kecil ke arah yang lebih positif. Semoga bermanfaat!***