KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Rekaman kamera CCTV yang merekam aksi dua pria pelaku penodongan menggunakan senjata tajam jenis celurit terhadap dua orang penjaga toko sparepart dan aksesoris sepeda motor di Jalan Ki Hajar Dewantara, Kampung Cabang, Desa Karang Asih, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (13/7/24) malam.
Khairul (19) salah satu penjaga toko sparepart dan aksesoris motor itu mengungkapkan awal peristiwa itu terjadi saat kedua pelaku yang berboncengan datang ke lokasi toko.
Lebih lanjut, kata Khairul salah satu pelaku turun dari sepeda motor sambil berteriak-teriak dan mengacungkan celurit kearah kedua korban yang tengah berada didalam toko.
"Itu dia (pelaku) datang awalnya lewat dari arah Cikarang terus muter berhenti, terus yang satu turun teriak nanyain ada golok gak?, nah gak lama keluarin celurit nodong-nodongin sambil bilang minta shockbreaker," jelas Khairul saat ditemui di lokasi toko, Selasa (15/7/24).
BACA JUGA:Jelang Pilkada Karawang 2024, PSI Merapat ke Partai Gerindra
Satu pelaku duduk di sepeda motor sambil mengawasi keadaan di sekitar, sementara satu pelaku lainnya terus berusaha mengancam dengan senjata tajam yang dibawanya kearah korban.
Lantaran takut ancaman pelaku, kedua korban masuk kedalam ruang belakang toko dan mengambil sebilah golok. Panik karena kedua korban berusaha melawan, akhirnya pelaku langsung melarikan diri kearah lampu merah Pilar, Cikarang Utara.
"Nah itu adik saya langsung ke belakang, dia ambil paddock motor kalau saya ambil golok, pelaku ketakutan langsung naek motor kabur ke arah sana (Cikarang)," ujarnya.
Khairul menyebutkan, pelaku datang langsung menodongkan senjata tajam dan meminta dirinya memberikan sebuah sparepart motor berupa shockbreaker variasi seharga Rp 350 ribu kepada korban.
BACA JUGA:Golkar Tegaskan Rekomendasi Bacabup dari DPP Belum Tentu Turun ke Mantan Sekda Karawang Acep Jamhuri
"Pelaku bilang minta shockbreaker yang harga tiga ratus lima puluh ribu," ungkapnya.
Meski begtu, Khairul mengaku belum melaporkan aksi percobaan pencurian yang disertai ancaman itu ke pihak kepolisian, lantaran menunggu persetujuan dari sang pemilik toko yang tak lain adalah kakak dari korban. "Belum laporan masih nunggu bos," tandasnya. (Iky)