Saluran Irigasi Buruk, Para Petani di Kabupaten Bekasi Rugi Puluhan Juta Rupiah

Selasa 13-08-2024,07:43 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Ilham Prayogi

BACA JUGA:Ciptakan Pelayanan Terbaik di Sektor Pertanian, JNE dan East West Seed Indonesia Jalin Kerjasama

Terpisah, salahsatu petani, Warna (40) mengungkapkan setiap tahun kekeringan ini merupakan ujian hidupnnya yang terus terulang. a menggarap sawah sekitar lima hektar. Jika terdapat air, dalam dua hektar sawah, Warna dapat menghasilkan padi sebesar 14 ton.

"Yang gagal hektar tahun ini saya 5 hektar.  Normalnya dua hektar itu bisa menghasilkan hampir 14 ton tapi sekarang cuma 4 kuintal. Sedangkan modal saya udah Rp 20 juta," kata Warna.

Sudah dua tahun terakhir untuk menutupi kebutuhan hidupnya ia menjual ternak. Biasanya, jika air diarea persawahannya stabil, hasil dari tani itu dapat ia jual untuk modal menggarap sawahnya dan untuk makan sehari-hari. Selain itu, kondisi tidak adanya air juga sangat mempengaruhi kualitas padi miliknya.

"Modalnya ada kagak keambil pisan. Ga bisa dijual jadinya buat makan aja. Bakal makan tahun ini. Buat modal nyawahnya udah bingung lagi petani mikirinnya. Mending kalau airnya ada kita tani lagi, ini enggak ada airnya," keluhnya. 

BACA JUGA:Semarakan HUT RI ke 79, Pemdes Cibatu Gelar Lomba Gerak Jalan, Voli, Bulu Tangkis, Catur Hingga Tenis Meja

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Abdillah Majid, mengklaim area persawahan yang terdampak kekeringan seluas 95 hektar (ha). Sawah yang mengalami kekeringan itu tersebar di tiga kecamatan.

"Ada di tiga kecamatan, yaitu Bojongmangu 45 ha, Tambelang 20 ha, dan Sukatani 30 ha," kata Abdillah belum lama ini.

Untuk menghindari kerugian bagi para petani, Abdillah menyampaikan bahwa pihaknya memberikan bantuan sarana produksi berupa benih, pupuk, dan obat pengendalian hama. Selain itu, juga dilakukan pompanisasi serta pembersihan saluran irigasi tersier.

BACA JUGA:Tawuran antar Geng di Kedungwaringin Kabupaten Bekasi, Satu Orang Tewas Kena Luka Bacok

"Untuk jangka panjang, kami akan mengusulkan pembangunan sumur pantek melalui anggaran Direktorat Perlindungan Tanaman (Ditlin). Di Bojongmangu, ada bantuan irigasi perpipaan (IRPOM) dari Kementerian. Kami berharap tahun depan bisa terealisasi karena kami sudah berkomunikasi dan mengajukan surat permohonan," tandasnya. (Iky)

Kategori :