MENINGKATKAN pengetahuan dan keterampilan masyarakat di Desa Muarabaru, Tim PKM Bersama – Prodi Teknik Sipil Unsika menggelar kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan paving block menggunakan bahan alternatif abu sekam padi.
Kegiatan yang diadakan pada Rabu, 17 Juli 2024 silam itu diikuti oleh kurang lebih 40 orang peserta, yang terdiri dari perangkat desa dan masyarakat setempat.
Dalam sambutanya, Kepala Desa Muarabaru, Ato Sukanto mengaku sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi yang diadakan oleh Prodi Teknik Sipil Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika).
“Harapannya adalah warga masyarakat dapat mempelajari cara pembuatan paving block sebagai jenis usaha dan peluang ekonomi baru bagi warga Desa Muarabaru," ujar dia.
Pelatihan yang diisi oleh narasumber Bapak Dicki Dosen dari Universitas Singaperbangsa Karawang yang memiliki keahlian dalam bidang Teknik Sipil Konsentrasi Struktur.
Dalam sesi sosialisasi, para peserta diajarkan bahan penyusun, jenis dan bentuk serta kategori mutu paving block.
Selain itu dijelaskan pula teknik dasar pencampuran bahan, proses pencetakan, hingga teknik pengeringan yang baik untuk menghasilkan paving block berkualitas.
BACA JUGA:Bersama KDM, Ismail Kenang Momen Motor Eky-Vina Kecelakaan Diwarnai Penolakan
Seorang peserta, mengungkapkan kegembiraannya atas sosialisasi ini. "Selama ini kami hanya tahu paving block terbuat dari semen dan pasir. Dengan adanya pelatihan ini, kami jadi tahu ada bahan alternatif yang bisa kami manfaatkan," tuturnya.
Selain sosialisasi, acara ini juga diisi dengan sesi diskusi mengenai peluang usaha dan pemasaran paving block yang dihasilkan. Peserta didorong untuk melihat peluang bisnis dari pembuatan paving block ini, baik untuk kebutuhan sendiri maupun sebagai produk yang dapat dipasarkan ke toko bangunan dan masyarakat sekitar.
BACA JUGA:Dukun Pengganda Uang Pembunuh Pegawai RSUD Karawang Divonis 15 Tahun Penjara
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Muarabaru dapat memanfaatkan limbah abu sekam padi menjadi produk yang bernilai ekonomis.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam pengembangan usaha kecil menengah (UKM) di desa tersebut, sekaligus mendukung program pembangunan berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya lokal. (*)