KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID- Puncak Hari Jadi Kabupaten Karawang telah memecahkan rekor dunia dengan menyusun ribuan tumpeng menjadi peta Karawang. Ini tentu saja sebuah perhelatan budaya yang sarat makna bagi warga Karawang.
Hal itu diungkapkan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karawang yang juga anggota DPRD Jabar Pipik Taufik Ismail yang juga hadir dalam perhelatan itu.
Hanya saja karena acara digelar bertepatan Pilkada, hal baik itu dinarasikan sebagai pemborosan dan mubazir. Kok bisa?
"Narasi yang beredar saya melihat ada tafsir yang kurang tepat, seakan tumpeng dibuang buang tidak dibagi bagikan, padahal tumpeng itu dibagikan ke warga secara gratis, dan tumpeng yang dikirim ke acara ultah Karawang murni dari kiriman para peserta baik dari perusahaan, pribadi, dll. Tumpeng itu murni bentuk partisipasi dari masyarakat Karawang, yang ikut dalam rekor Muri. Kalau misalnya ada tumpeng Basi ya ngga elok juga kalau tumpeng basi dibagikan ke masyarakat, tapi yang namanya celah selalu ada pintu Masuk untuk men'kritisi'," jelas Pipik.
Kenapa harus Tumpeng?
Dijelaskan Pipik, saat ini rekor yang tercipta bukan hanya masuk rekor MURI tetapi masuk kategori pemecahan rekor Dunia tumpeng terbanyak.
"Rekor dunia tumpeng? Ko bisa? Ya pasti bisa dan itu fakta hasil analisa team MURI yang hadir di Pemkab Karawang," ungkapnya.
Diungkapkan juga, ini bukan hanya sekedar bicara tumpeng, tapi juga bicara khasanah identitas Indonesia, tumpeng merupakan identitas Indonesia Dimana tumpeng juga disajikan dalam acara acara penting di Indonesia khususnya pulau Jawa.
"Tidak mungkin kan kita membuat piza , kebab, untuk rekor muri, yang walaupun sah sah saja. Tetapi Pemkab Karawang dalam menyambut hari jadi Karawang ke 391 berinisiatif membuat sebuah kejutan dengan membuat rekor dunia tumpeng terbanyak yang ditata menyerupai 'Peta Karawang' sebuah hal yang luar biasa yang membawa nilai nilai identitas daerah ka pencapaian internasional, sehingga tumpeng akan diekspose lebih luas sebagai salah satu khasanah sajian kuliner Indonesia, yang bukan hanya bicara nasi goreng, sate, rendang, soto, dan lainnya.
"Mari kita berfikir positif di hari jadi kota tercinta Karawang. Kalau ada kritisi sah sah saja, dan kamipun juga berhak mengklarifikasi terkait permasalahan 'Rekor Dunia Tumpeng' di hari jadi Karawang ke 391. Doa doa terbaik kita semoga Karawang kedepan lebih baik, lebih maju, lebih bersahabat, lebih nyaman," pungkasnya.
Pipik Taufik Ismail