Karawang Siapkan 264 Fasilitas Kesehatan untuk Atasi Kasus TB

Selasa 01-10-2024,16:58 WIB
Editor : Ilham Prayogi

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Kasus Tuberkulosis (TB) di Kabupaten Karawang menjadi perhatian serius. Pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan telah menyediakan 264 fasilitas kesehatan yang siap memberikan pelayanan untuk penderita TB. 

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Yayuk Sri Rahayu, pada Selasa, 1/20/2024.

"Pengobatan bagi penderita TB dilakukan selama 6 bulan hingga 2 tahun. Penyakit ini menular akibat bakteri Mycobacterium Tuberkulosis yang dapat menyerang paru-paru, tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening, dan jantung," ujarnya.

Yayuk menjelaskan bahwa pengobatan TB wajib dilakukan setelah diagnosis positif ditegakkan. "Penyakit ini menular melalui udara bertebaran yang asalnya dari batuk atau bersin pengidap TB," katanya.

BACA JUGA:Terkait Nasib Para Guru Honorer: Ahmad Syaikhu Setuju Honorer Diangkat Jadi ASN PPPK

BACA JUGA:Keren, JNE Raih Penghargaan di Indonesia CSR Awards 2024 Kategori Logistik dan Kurir

Fasilitas kesehatan yang tersedia meliputi 2 rumah sakit, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang dan RSUD Jatisari.

Selain itu, terdapat 50 puskesmas, dengan 5 di antaranya dapat melakukan inisiasi pengobatan TB-RO. Kelima puskesmas tersebut adalah Puskesmas Loji, Puskesmas Telukjambe, Puskesmas Cikampek, Puskesmas Telagasari, dan Puskesmas Rengasdengklok.

"Kami harus menyiapkan fasilitas terlebih dahulu. Lima puskesmas tersebut dapat melakukan inisiasi pengobatan, artinya mereka dapat mengobati penderita TB sejak awal. Namun, pemeriksaan tetap dilakukan di rumah sakit," jelasnya.

Selain rumah sakit dan puskesmas, terdapat 107 klinik yang juga dapat memberikan pelayanan untuk penderita TB. 

Untuk pemeriksaan, tersedia Tes Cepat Molekuler (TCM) di RSUD Karawang, RSUD Jatisari, dan 6 puskesmas (Cikampek, Rengasdengklok, Pangkalan, Batujaya, Cilamaya, dan Lemahabang). Terdapat juga 16 laboratorium rujukan mikroskopis untuk memantau perkembangan pasien TB setelah mendapatkan pengobatan, serta 11 laboratorium yang dapat melakukan pemeriksaan mandiri.

BACA JUGA:Targetkan Sumbang Medali, Tiga Atlet Karawang Bela Jabar di Peparnas 2024

BACA JUGA:Tuntaskan Masalah Sopir Angkot, Ini Solusi Pasangan ASIH

"Untuk menegakkan diagnosis pasien TB, pemeriksaan standar dilakukan menggunakan TCM. Jika hasilnya positif, pengobatan akan segera diberikan. Pengobatan jangka pendek dilakukan selama 6 bulan. Setelah pengobatan selesai, pemeriksaan mikroskopis dilakukan pada bulan kedua, kelima, dan keenam untuk memantau kemajuan pengobatan," paparnya.

Kategori :