KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID Tetap bersama sampai maut memisahkan menjadi istilah yang paling tepat dalam mengambarkan kisah cinta Ikang Fauzi bersama Marissa Haque. Marisaa dikabarkan telah meninggal pada 2 Oktober dini hari di rumahnya. Bagaimanakan kisah cinta perjalanan Marissa dengan Ikang selama puluhan tahun lamanya.
Kabar duka datang dari salah satu artis lawas Indonesia, Marissa Haque. Marrisa dikabarkan telah meninggal dunia pada Rabu 2 Oktober 2024 Waktu dini hari di usia 61 tahun. Dalam kepergiannya, Marissa meninggalkan seorang suami dan kedua anaknya.
BACA JUGA:Rahasia Diet Ala Artis Kpop, Ada Versi Kang Daniel Sampai IU
Marrisa mengawali karier di indutri hiburan dengan karya dibidang seni tari dan film series. Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, ia aktif sebagai pengajar dan sering membagikan berbagai konten edukatif di akun Instagramnya, menunjukkan dedikasinya terhadap Pendidikan. Atas kecakapannya didunia Pendidikan, Marissa juga sempat menggeluti dunia politik dengan menjadi anggota DPR Jawa Barat sejak 2004.
Kisah Cinta Haque Marissa dan Ikang Fauzi
Kisah cinta antara Marissa Haque dan Ikang Fawzi dimulai saat mereka berkolaborasi dalam film Tinggal Landas Buat Kekasih pada tahun 1984, yang disutradarai oleh almarhum Sophan Sophiaan. Dalam film tersebut, Marissa berperan sebagai Lia, sementara Ikang memerankan Deddy.
Seiring berjalannya waktu, hubungan mereka semakin dekat, terutama setelah Rima Melati berperan sebagai perantara. Terlibat dalam film yang sama Rima mendukung hubungan ikan dan Marissa. Dalam sebuah unggahan di Instagram pada 20 Agustus 2016, Marissa menyebut Rima Melati sebagai 'mak comblang' untuk mereka berdua.
Selain berkarier sebagai aktris, ia juga menjadi model iklan untuk produk sabun mandi, sehingga banyak pria, termasuk Ikang, yang mulai mendekatinya. Meskipun Ikang juga memiliki kedekatan dengan penyanyi Christine Panjaitan, ia tidak berhasil mendapatkan restu dari ibunya.
Sebelum mengambil keputusan untuk menikah, Marissa Haque dan Ikang Fauzi sempat menjalin hubungan pacaran pada tahun 1984. Ikang sendiri adalah seorang aktor dan penyanyi yang berasal dari keturunan Sunda dan Mandar, Sulawesi Barat.
Kehidupan Ikang dan Marisaa setelah menikah
Takut bertemu dengan calon mertua karena punya penampilan yang Anggun dan karismatik. Akhirnya, hubungan mereka diresmikan lewat pernikahan yang dilangsungkan pada 3 Juli 1986. Akad nikah diadakan di rumah orang tua Marissa yang terletak di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
BACA JUGA:8 Artis K-Pop Wanita Yang Paling Kuat Minum Alkohol, Dari BA Miras sampai Pelawak Kondang
Sebulan setelah pernikahan mereka, yaitu pada September 1986, Marissa dan Ikang terbang ke Roma, Italia untuk berbulan madu. Dari hubungan pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua putri, Isabella Fawzi dan Chikita Fawzi, yang kini tumbuh menjadi gadis-gadis yang cantik.
Selama menjalani kehidupan pernikahan, Marissa dan Ikang dipandang sebagai pasangan yang harmonis. Keduanya bahkan punya panggilan khusus Marissa yang sering disebut dengan Icha. Sedangkan Icha sering memanggi Ikang dengan sebutan “Mailaf” yang meruartinya “My Love”
Mereka sering membagikan momen-momen bahagia bersama sebagai suami istri. Hingga ajal memisahkan, Marissa Haque dan Ikang Fauzi bahkan tidak pernah tersangkut isu negatif.
Jenjang Karier Marissa yang Cemerlang
Bukan hanya berbakat di dunia perfilman. Sepanjang kariernya, Marissa juga banyak meraih penghargaan di bidang Pendidikan dengan meraih gelar magister dan doktoral. Ia merupakan lulusan dari Fakultas Hukum Universitas Trisakti dengan spesialisasi hukum perdata.
BACA JUGA:Bukan Cuma Suga BTS, 7 Artis Kpop Ini Kariernya Hancur Karena Tersandung Kasus DUI
Setelah menyelesaikan pendidikan di sana, Marissa melanjutkan studi di Universitas Katolik Atma Jaya dengan fokus pada program bahasa untuk anak tuna rungu. Tidak berhenti sampai sana, Marissa mengambil program magister administrasi bisnis (MBA) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gajah Mada di Yogyakarta. Kemudian melanjutkan pendidikan di Institut Pertanian Bogor dan berhasil meraih gelar doktor di Pusat Studi Lingkungan pada bulan Februari 2012.