KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Karawang melaporkan adanya 11 calon pengantin yang positif terinfeksi HIV.
Temuan ini menjadi perhatian penting karena menyoroti pentingnya pemeriksaan kesehatan sebelum pernikahan. Melansir Kompas.com, Yana, staf KPA Karawang, menyatakan bahwa regulasi pemeriksaan HIV bagi calon pengantin telah mulai diterapkan sejak tahun 2023, dan implementasinya terus berlangsung hingga tahun ini.
Yana juga menyebutkan bahwa data terakhir menunjukkan bahwa hingga September 2024, terdapat 11 calon pengantin yang terdeteksi HIV, sebagian besar adalah calon suami.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada dan mendorong pemeriksaan kesehatan sebelum menikah, terutama bagi mereka yang pernah melakukan hubungan berisiko, agar dapat segera menjalani pemeriksaan HIV. Langkah ini penting untuk penanganan dini.
BACA JUGA:Kanker Ovarium, Satu Dari 3 Jenis Kanker yang Paling Banyak Dialami Wanita
Yana menambahkan bahwa masalah ini tidak hanya bersifat pribadi, tetapi juga demi melindungi diri dan anak di masa depan. Yana juga mengungkapkan bahwa jika terdeteksi, KPA akan langsung memberikan pengobatan ARV untuk mencegah penularan.
Apa itu HIV dan bagaimana cara penularannya?
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual, sehingga dikategorikan sebagai infeksi menular seksual (sexually transmitted infection).
Jika infeksi HIV tidak segera diobati dengan tepat, penyakit ini dapat berkembang ke tahap lanjut yang disebut acquired immune deficiency syndrome (AIDS). AIDS adalah kondisi di mana sistem imun tubuh tidak lagi mampu melawan infeksi atau penyakit yang menyerang.
BACA JUGA:Ketahui Penyebab Kolesterol Meningkat, Salah Satunya Karena Merokok
Karena infeksi HIV dapat mengakibatkan masalah kesehatan serius, penting bagi setiap orang untuk memahami cara penularannya. Secara umum, HIV dapat menyebar melalui beberapa cara berikut:
Berhubungan Seksual Tanpa Pengaman
Penularan HIV yang paling umum terjadi adalah melalui hubungan seksual, baik vaginal maupun anal, tanpa menggunakan pengaman seperti kondom. Risiko penularan meningkat pada individu yang sering bergonta-ganti pasangan seksual.
Penggunaan Jarum Suntik Bersama
HIV juga dapat ditularkan melalui penggunaan jarum suntik yang telah terkontaminasi darah penderita HIV. Selain HIV, penggunaan jarum suntik bersama dapat meningkatkan risiko infeksi lain, seperti hepatitis B dan C.