Selaput dara adalah jaringan tipis yang terletak di pintu masuk vagina dan sering diasosiasikan dengan keperawanan. Sebenarnya, selaput dara bisa robek akibat berbagai aktivitas fisik lainnya, bukan hanya karena berhubungan seks.
Hilangnya Keperawanan Seorang Wanita = Selaput Dara yang Robek
Kehilangan keperawanan dan selaput dara robek dianggap hal yang sam. Tapi kenyataanya kedua hal tersebut jauh berbeda.
-
Kehilangan Keperawanan
Kehilangan keperawanan umumnya diartikan sebagai pengalaman pertama seseorang melakukan hubungan seksual penetratif. Namun, makna keperawanan bisa bervariasi tergantung pada budaya, sosial, dan pandangan pribadi. Keperawanan bukanlah istilah medis; ini lebih terkait dengan konsep sosial atau keyakinan tentang seksualitas.
-
Selaput Dara Robek
Selaput dara adalah jaringan tipis yang mungkin menutupi sebagian atau seluruh lubang vagina. Robeknya selaput dara dapat disebabkan oleh berbagai alasan, tidak hanya hubungan seksual.
Kegiatan seperti olahraga berat atau kecelakaan juga bisa mengakibatkan robeknya selaput dara. Beberapa wanita mungkin lahir dengan selaput dara yang sangat elastis atau tipis, sehingga tidak mengalami robekan yang signifikan. BACA JUGA:Dukung Tumbuh Kembang Anak, Kenali Ciri-ciri Sekolah Ramah Anak Berikut Ini Yuk Moms!
Sehingga dari sini dapat diketahui jika robeknya selaput dara tidak selalu berarti seseorang telah kehilangan keperawanan, dan kehilangan keperawanan tidak selalu ditunjukkan oleh robeknya selaput dara.
Penyebab Selaput Dara Bisa Robek
Lagi lagi bukan karena hubungan seksual, selaput dara bisa saj arobek karena sejumlah factor. Mengingat permukaan selaput yang tipis membuat permukaanya bisa saja robek karen asebuah kondisi. Adapun sejumlah faktor yang dapat menyebabkan selaput dara robek:
-
Hubungan Seksual
Hubungan seksual yang melibatkan penetrasi sering kali menyebabkan selaput dara robek, terutama saat pengalaman pertama. Biasanya, ketika seorang wanita mengalami robekan pada selaput dara untuk pertama kalinya, ia mungkin merasakan sedikit nyeri dan mengeluarkan sedikit darah. Namun, tidak semua wanita mengalami hal ini; ada yang selaput daranya tetap utuh meskipun berhubungan intim, atau bahkan tidak mengeluarkan darah sama sekali saat pertama kali berhubungan.