Ditulis Oleh : Astri susanti
NPM : 02230200004
Universitas Indonesia Maju
DIABETES, yang dulunya dianggap sebagai penyakit orang dewasa, kini semakin sering ditemukan pada anak-anak. Salah satu faktor utama yang memicu peningkatan prevalensi penyakit ini pada anak-anak adalah konsumsi gula tersembunyi. Gula tersembunyi adalah gula yang terdapat dalam makanan atau minuman olahan yang tidak selalu terlihat atau diketahui oleh konsumen. Meskipun tidak langsung terasa manis, gula tersembunyi memiliki dampak besar pada keseimbangan metabolisme tubuh, khususnya pada anak-anak.
Melansir Artikel Opini yang terbid di Kompas Karya Fadil Rahman;
Berdasarkan data indeks diabetes Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejak 2000, empat dari 10 negara dengan jumlah penderita diabetes yang terbanyak di dunia adalah India, China, Amerika Serikat, dan Indonesia. Merujuk data International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes di Indonesia yang terdata hingga 2021 sebanyak 19, 47 juta jiwa. Diperkirakan pada 2045 jumlahnya mencapai 28, 57 juta jiwa.
Awal Februari lalu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melayangkan surat ke Kementerian Keuangan terkait usulan penetapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan. Hal ini didasarkan oleh keprihatinan Menkes melihat angka diabetes anak semakin meningkat, yang hingga 2023 melonjak 70 kali lipat.
1. Definisi Gula Tersembunyi dan Dampaknya pada Kesehatan Anak
Gula tersembunyi merujuk pada gula yang ditambahkan ke dalam makanan dan minuman selama proses pengolahan, tetapi tidak langsung dikenali oleh konsumen sebagai bahan pemanis. Ini termasuk gula yang terdapat dalam saus, minuman ringan, makanan olahan, roti, makanan cepat saji, bahkan dalam produk-produk yang sering dianggap sehat seperti yogurt rendah lemak atau granola.
Konsumsi gula berlebihan menyebabkan tubuh anak-anak mengalami lonjakan kadar gula darah, yang dalam jangka panjang dapat mengganggu regulasi insulin. Ketika pola makan anak-anak mengandung terlalu banyak gula tersembunyi, pankreas harus bekerja lebih keras untuk menghasilkan insulin, hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur kadar gula darah. Jika proses ini berlanjut dalam waktu lama, tubuh anak-anak dapat mengalami resistensi insulin, yang menjadi salah satu penyebab utama diabetes.
2. Mengapa Anak-Anak Lebih Rentan terhadap Gula Tersembunyi?
Anak-anak lebih rentan terhadap konsumsi gula tersembunyi karena mereka sering kali tidak menyadari risiko kesehatan yang terkait dengan pola makan mereka. Selain itu, mereka cenderung lebih menyukai makanan yang manis dan olahan, yang sering kali mengandung kadar gula tinggi.
Penting juga untuk dicatat bahwa anak-anak memiliki metabolisme yang berbeda dengan orang dewasa. Sistem tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang, sehingga dampak dari konsumsi gula berlebihan dapat terjadi lebih cepat dan lebih signifikan.
3. Solusi untuk Mengurangi Bahaya Gula Tersembunyi pada Anak