KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Seorang remaja berinisial A (14) yang diduga menjadi kurir uang palsu, nyaris diamuk massa usai sepeda motornya terlibat kecelakaan di Jalan Sultan Hasanuddin, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Insiden tersebut mengungkap bahwa A membawa uang palsu senilai Rp 2,2 juta dalam pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000.
Menurut Aminah (39), seorang warga di lokasi kejadian, uang yang dibawa A berserakan di jalan setelah motornya tertabrak mobil dari belakang. Awalnya, warga menolong dengan mengumpulkan uang tersebut. Namun, kecurigaan muncul karena uang itu terlihat lebih tebal dibanding uang asli.
"Pas jatuh, uangnya berserakan. Warga bantu ngumpulin, tapi kok kelihatan tebal dan beda dari uang asli," kata Aminah ketika diwawancarai wartawan dilokasi kejadian Sabtu (11/01).
Setelah memeriksa lebih lanjut, warga memastikan uang itu palsu. A yang ketakutan akhirnya mengaku bahwa ia hanya disuruh seseorang dari Kecamatan Cikarang Barat untuk mengantarkan uang tersebut.
Kenalan di Facebook di iming-iming Upah 50 Ribu
Kanit Reskrim Polsek Tambun Selatan, AKP Kukuh Setio Utomo, menjelaskan bahwa A mengenal pria yang menyuruhnya melalui Facebook. Setelah pertemuan di Stasiun Tambun, A diminta mengantarkan uang palsu ke wilayah Cikarang Barat. Sebagai imbalan, A dijanjikan uang Rp 50.000.
"A diminta mengantarkan uang palsu itu sambil diawasi dari belakang oleh pria yang menyuruhnya," ujar Kukuh.
Namun, dalam perjalanan, A mengalami kecelakaan yang membuat uang palsu yang dibawanya berserakan. Warga yang membantu segera menyadari kejanggalan pada uang tersebut dan menyerahkan A ke polisi.
Remaja tersebut kini ditahan di Polsek Tambun Selatan bersama barang bukti berupa 25 lembar uang palsu dan sepeda motornya. Polisi sedang melacak dalang utama peredaran uang palsu tersebut, termasuk mencari tahu asal-usul uang dan siapa yang memanfaatkan A sebagai kurir.
"Kami masih mendalami kasus ini. Fokus kami saat ini adalah mengungkap jaringan di balik peredaran uang palsu ini," ungkap Kukuh.
Polisi mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap uang palsu yang mungkin beredar, serta melaporkan jika menemukan kasus serupa. Hingga berita ini ditulis, penyelidikan terhadap kasus ini masih terus berlangsung. (Iky)