Peresmian Stasiun Whoosh KCIC Karawang Dorong Lonjakan Permintaan Properti Parkland Podomoro Karawang

Jumat 17-01-2025,11:00 WIB
Reporter : Arie Acong
Editor : Rizki Andika

KARAWANG – Parkland Podomoro Karawang menggelar talkshow dengan tema 'Dampak Ekonomi dan Pembangunan Pasca Operasional Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang' di Galery Marketing Grand Taruma Karawang, pada Kamis, 16 Januari 2025.

Adanya hunian komersial di Karawang seperti Parkland Podomoro Karawang dengan jarak hanya 15 menit dari stasiun kereta cepat, akan menjadi habbit sasaran untuk tinggal di Karawang.

CEO Rumah123, Wasudewan, mengungkapkan bahwa sejak beroperasinya Transit Oriented Development (TOD) Stasiun Whoosh pada 24 Desember lalu, median harga properti di Karawang meningkat 13,9 persen antara kuartal ketiga dan keempat.

"Karawang kini menjadi pusat penghubung antara Jakarta dan Bandung, menjadikannya destinasi investasi menarik," ujarnya.

Inne, Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Karawang, menegaskan bahwa pengembangan kawasan TOD akan memberikan efek berganda bagi sektor pertanian, industri, perdagangan, dan jasa.

"Saat ini, 70 persen masyarakat industri memanfaatkan kereta cepat untuk mobilitas," katanya.

General Manager Property dan Non-Farebox Business Development KCIC, Devin Pranata, menambahkan bahwa kereta cepat akan memacu pertumbuhan ekonomi baru, khususnya di sektor properti.

"Perbedaan harga tanah antara Jakarta dan Bandung menjadikan Karawang alternatif investasi dengan akses hanya 15 menit dari Jakarta menggunakan kereta cepat," jelasnya.

Devin juga menyoroti empat akses stasiun KCIC yang menghubungkan kawasan industri dan destinasi wisata dalam waktu kurang dari 10 menit dengan moda transportasi lanjutan seperti taksi dan shuttle bus.

Sementara itu, CEO Rumah123 menekankan bahwa permintaan properti di wilayah yang dilalui stasiun kereta cepat seperti Halim, Padalarang, dan Tegalluar telah meningkat hingga dua kali lipat, mencapai 2,1 hingga 2,4 persen. Ia memproyeksikan bahwa dengan luas pengembangan Agung Podomoro Land di Karawang mencapai 130 hektare, harga tanah di wilayah ini berpotensi melampaui Jakarta.

Tedi Guswana, Regional Marketing Director Agung Podomoro Land, mengonfirmasi lonjakan penjualan di Parkland Podomoro sejak beroperasinya Stasiun Whoosh.

"Ada tiga faktor utama: jarak yang dekat, minimnya pengembang nasional di sekitar radius proyek kami, dan rencana akses langsung ke stasiun KCIC," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Karawang masih melakukan kajian integrasi moda transportasi untuk mendukung TOD, termasuk kerja sama dengan swasta.

"Kami telah melakukan survei bersama, dan dalam waktu dekat hasilnya akan diumumkan," kata Inne.

Kategori :