KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Permintaan kue keranjang jelang Imlek 2025 mengalami peningkatan cukup tajam di Kabupaten Bekasi. Dalam sehari pengrajin kue keranjang bisa memproduksi satu ton atau lebih dari seribu bungkus kue khas tersebut.
Di tengah gempuran persaingan modern, Ester (53), seorang pengusaha kue keranjang di Desa Karangasih, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, tetap mempertahankan tradisi pembuatan kue keranjang secara turun-temurun.
Meski menghadapi kenaikan harga bahan baku, usaha yang diwariskan dari mertuanya ini terus berproduksi dengan cara tradisional menggunakan kayu bakar.
"Semua bahan baku naik, seperti gula, tepung, dan beras ketan. Jadi, kami terpaksa menaikkan harga sedikit, tapi kualitas tetap kami jaga," ujar Ester kepada Cikarang Ekspres Senin (20/1).
Saat ini, kue keranjang biasa dijual seharga Rp 32.000 per kilogram, sedangkan kue keranjang susunan dibanderol Rp 34.000 per kilogram.
BACA JUGA:Sah, 331 Guru Penggerak Angkatan 10 dan 11 Kabupaten Karawang Resmi Dikukuhkan
Meski begitu, Ester mengakui ada pembeli yang memahami kenaikan harga, sementara sebagian lainnya masih mencoba untuk menawar.
"Untungnya pelanggan setia kami tetap ada, pesanan datang dari Jakarta, Bandung, Bekasi, Karawang, hingga Pamanukan," tambahnya.
Tahun ini, Ester menggunakan sekitar 50 bal beras ketan, dengan setiap balnya berbobot 50 kilogram. Ia juga menambah jumlah karyawannya dari 10 menjadi 12 orang untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, terutama menjelang Imlek.
"Biasanya seminggu sebelum Imlek pesanan melonjak. Sekarang pun sudah mulai terlihat peningkatannya," katanya.
Sebagian besar pekerjanya berasal dari sekitar desa, sementara lainnya adalah karyawan turun-temurun dari Pebayuran, sebuah tradisi yang ia jaga hingga kini.
BACA JUGA:Yuk! Intip Nasib Keuangan beserta Karier 12 Shio Paling Beruntung di Tahun Ular Kayu 2025
BACA JUGA:Nonton Pokemon Horizons: The Series episode 80 subtitle Indonesia beserta link amannya