KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Kejadian bencana alam banjir rob yang terjadi pada Selasa, 21 Januari 2024, di Dusun Tanjungsari, Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Karawang, membuat akses menuju dusun tersebut terputus. Hal ini disebabkan oleh abrasi yang terjadi akibat ketinggian muka air di Pantai Utara, yang menyebabkan luapan air rob melanda wilayah tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Mahpudin, menyampaikan bahwa bencana ini berdampak langsung pada 350 jiwa, yang terdiri dari 100 Kepala Keluarga (KK). Selain itu, tercatat sebanyak 55 rumah warga, satu mushola, satu madrasah, dan sekitar 200 hektar tambak juga terdampak oleh luapan rob tersebut.
Meski begitu, Mahpudin menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, meskipun kondisi ini membuat warga kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. "Akibat luapan air rob ini, sekitar 100 KK menjadi terhambat dalam menjalankan aktivitas mereka," ujar Mahpudin, Kamis, 23/1/2025.
Ia menjelaskan, karena kondisi akses menuju dusun tersebut yang semakin sulit, untuk sementara ini warga hanya bisa mengakses dusun menggunakan rakit buatan yang dapat membawa kendaraan roda dua. "Akses kesana hanya bisa dilalui menggunakan rakit untuk membawa sepeda motor," ungkapnya.
BACA JUGA:Pilkada Berjalan Lancar, KPU Kabupaten Bekasi Beri Penghargaan Petugas Pemilu
Meskipun air mulai berangsur surut, Mahpudin menambahkan bahwa ketinggian air rob tersebut kembali naik saat sore hari. "Kondisi sekarang sudah mulai berangsur surut, namun pada sore hari air rob seringkali naik lagi," jelasnya.
BPBD Karawang telah memberikan bantuan kepada warga yang terdampak, berupa logistik dan perahu. Bantuan ini diharapkan dapat membantu mobilitas warga dan meringankan beban mereka. "Kami juga memberikan perahu yang dapat digunakan untuk mengantarkan kendaraan roda dua, agar warga dapat kembali melaksanakan aktivitas mereka," tambah Mahpudin.
Selain itu, BPBD Karawang terus memantau perkembangan situasi di wilayah-wilayah yang rawan mengalami banjir rob. "Kami terus melakukan pemantauan di wilayah yang memang rawan terjadi banjir rob, untuk memastikan agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat," kata Mahpudin.
Pihak BPBD juga berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan masyarakat untuk meminimalisir dampak dari bencana serupa di masa mendatang. Mahpudin berharap dengan adanya bantuan dan upaya penanggulangan ini, warga bisa kembali menjalankan aktivitas mereka dengan normal.
"Semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan beban warga yang terdampak dan kondisi akan segera pulih," ujar Mahpudin, berharap agar kejadian serupa tidak kembali terjadi dalam waktu dekat.
BACA JUGA:Disnakertrans Karawang Informasikan Penundaan Kegiatan Sosialisasi Perekrutan Magang ke Jepang
BPBD Karawang mengimbau kepada warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana lainnya, terutama yang berkaitan dengan cuaca ekstrem dan fenomena rob. "Kami mengimbau kepada warga untuk tetap waspada dan mengikuti petunjuk dari pihak berwenang," tutur Mahpudin.