"Kami sedang menyiapkan Google Form yang akan diisi oleh perusahaan-perusahaan. Di sana, mereka akan mencantumkan perusahaan mana yang telah mereka ajak bekerja sama dan nilai kemitraan tersebut," ujarnya.
Didin juga berencana untuk mengoptimalkan program ini dengan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), yang memiliki kewenangan dalam mengelola IKM.
"Kami ingin memastikan industri kecil ini dapat menopang dan memberi dukungan pada industri besar yang ada di Karawang," ungkapnya.
Ia optimis peningkatan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Karawang dapat meningkat secara signifikan. "Dengan adanya program ini, diharapkan nilai investasi naik. Sebab pada triwulan ketiga tahun 2024, nilai investasi di Karawang telah mencapai angka 48,66 triliun. Dan ini telah melampaui dari target yang telah ditetapkan yaitu 42,7 triliun," ungkapnya.
Selain itu, kata dia, adanya kemitraan dengan IKM juga diyakini dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja di Karawang. "Ini adalah salah satu keuntungan lain dari program kemitraan ini, yaitu bisa membuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat," ujar Didin.
BACA JUGA:Kelangkaan Gas LPG 3 Kg di Kabupaten Bekasi, Warga Mengeluh Antrean Panjang
BACA JUGA:Pembelian LPG 3 Kg Sepenuhnya di Pangkalan Resmi, Pertamina Siapkan Akses Titik Pangkalan Terdekat
Dalam waktu dekat, DPMPTSP Karawang akan menetapkan target investasi dari sektor kemitraan IKM ini. "Kami masih menunggu rilis realisasi investasi tahun 2024 dan penetapan target investasi tahun 2025 dari Pemprov Jabar," kata Didin.
Ia berharap, pencapaian ini dapat terus meningkat demi kemajuan ekonomi Karawang yang lebih berkelanjutan. "Semoga dengan adanya kemitraan antara perusahaan dan IKM dapat meningkatkan perekonomian di Karawang. Program ini juga akan menjadi fokus dan prioritas kami di tahun 2025," pungkasnya. (Siska)