PURWAKARTA – Sebuah baliho bernada sindiran tajam terpampang di halaman depan kantor Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Purwakarta, Senin (10/3/2025) dini hari. Tulisan di baliho tersebut menohok langsung kinerja Disnaker dalam menangani maraknya praktik percaloan tenaga kerja di wilayah tersebut.
"Calo Tenaga Kerja di Mana-Mana, Disnaker Kerjamu Apa?" demikian isi tulisan di baliho tersebut. Uniknya, baliho itu juga mencantumkan nama instansi fiktif "Dinas Pertengkaran Kabupaten Purwakarta", seolah menegaskan bahwa instansi terkait lebih banyak berpolemik ketimbang bertindak nyata.
Aksi ini dilakukan oleh sekelompok pemuda Purwakarta yang geram melihat masifnya praktik percaloan tenaga kerja. Mereka menilai Disnakertrans gagal menjalankan fungsinya, sementara pungutan liar untuk mendapatkan pekerjaan terus terjadi tanpa ada solusi konkret.
Para pemuda yang menginisiasi pemasangan baliho ini menyoroti bahwa praktik percaloan tenaga kerja di Purwakarta bukanlah fenomena baru. Salah satu perusahaan di wilayah tersebut, misalnya, sudah bertahun-tahun menjadi ladang pungli bagi calo tenaga kerja.
Para pencari kerja dipaksa membayar antara Rp10 juta hingga Rp15 juta hanya untuk bisa diterima bekerja.
Namun, ketika masalah ini disorot, Kepala Disnaker Purwakarta justru memberikan jawaban yang semakin memicu kekecewaan: "Lapor saja ke APH (Aparat Penegak Hukum)."
Respons tersebut dianggap sebagai bentuk lempar tanggung jawab. Alih-alih bertindak tegas, Disnaker terkesan membiarkan praktik percaloan terus berlangsung tanpa ada langkah konkret untuk menghentikannya.