Jakarta, Disway.id — Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya menuju kemandirian energi nasional. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengumumkan bahwa mulai tahun 2026, Indonesia akan menghentikan impor bahan bakar jenis solar.
Kebijakan ini diambil sebagai langkah strategis untuk memperkuat industri energi dalam negeri, mengurangi ketergantungan terhadap pasokan luar negeri, serta menekan defisit neraca perdagangan akibat impor BBM.
> “Mulai 2026, kita tidak akan impor solar lagi. Pemerintah sudah menyiapkan roadmap untuk memastikan kebutuhan energi bisa dipenuhi dari produksi domestik,” ujar Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (9/10/2025).
BACA JUGA:Menteri PANRB Soroti Keberhasilan Indonesia Wujudkan Pemerintahan Terbuka di Forum OGP
Bahlil menjelaskan, penghentian impor solar ini sejalan dengan peningkatan kapasitas produksi dalam negeri, termasuk melalui optimalisasi refinery (kilang minyak) yang dikelola Pertamina serta peningkatan pemanfaatan biodiesel (B35 dan B40) berbasis kelapa sawit.
> “Kita sudah menuju energi hijau. Dengan biodiesel, sawit kita punya nilai tambah tinggi dan masyarakat juga dapat manfaat langsung,” tambahnya.
Kebijakan ini diperkirakan akan memberi dampak positif terhadap stabilitas ekonomi nasional, terutama dalam menekan pengeluaran devisa negara dan memperkuat cadangan energi nasional.