Jawa Barat,Disway.id — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali mendapat sorotan terkait capaian program pendidikan di provinsi tersebut. Beberapa target peningkatan angka partisipasi sekolah menengah dinilai belum tercapai secara optimal, terutama di wilayah pedesaan.
Data yang dirilis oleh organisasi pemantau pendidikan menunjukkan bahwa angka putus sekolah tingkat SMA/SMK di sejumlah daerah masih tergolong tinggi. “Masalahnya bukan hanya fasilitas, tapi juga kurangnya pendampingan keluarga dan biaya penunjang pendidikan. Pemerintah belum mampu menghadirkan solusi menyeluruh,” ujar pengamat pendidikan, Firman Kusnaedi.
Organisasi mahasiswa di Bandung juga menyampaikan kritik serupa. Mereka menilai kebijakan beasiswa daerah dan subsidi pendidikan berjalan, namun belum menjawab akar masalah kesenjangan pendidikan antar wilayah.
BACA JUGA:Kinerja Pembangunan Dipertanyakan, Dedi Mulyadi Dianggap Gagal Wujudkan Pemerataan di Jawa Barat
Menanggapi kritik tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa sejumlah program peningkatan kualitas pendidik, pembangunan ruang kelas baru, dan perluasan beasiswa telah dilakukan dan terus dikembangkan. Pemprov juga mengajak akademisi serta komunitas pendidikan terlibat dalam perumusan strategi baru tahun depan.
Isu pendidikan ini disebut akan menjadi salah satu penilaian penting terhadap kinerja gubernur di mata publik.***