Kejari Bekasi Kini Punya Mess Baru, Ini Penampakannya…

Orang nomor satu di Kabupaten Bekasi itu berharap Griya Adhyaksa dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya, menghadirkan kenyamanan bagi para pegawai kejaksaan, serta menjadi bagian dari upaya menghadirkan pelayanan hukum yang semakin profesional, humanis, dan berpihak kepada kepentingan masyarakat.

 

“Selamat atas peresmian Mess Griya Adhyaksa dan semoga agar Allah SWT memberikan keberkahan, kelancaran, dan perlindungan bagi seluruh pihak dalam menjalankan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara,” pungkasnya.  

 

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi, Eddy Sumarman, memaparkan pentingnya pembangunan Mess Griya Adhyaksa sebagai fasilitas penunjang bagi para pegawai Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi. 

 

Eddy mengungkapkan bahwa Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi memiliki sekitar 96 pegawai, terdiri dari jaksa dan pegawai tata usaha. Sekitar 45 persen di antaranya merupakan pendatang yang belum memiliki tempat tinggal di wilayah Kabupaten Bekasi, sehingga selama ini harus menyewa rumah atau kamar di sekitar Cikarang Pusat.

 

“Kami sangat memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan pegawai. Karena itu, kehadiran Mess Adhyaksa ini menjadi salah satu solusi yang diyakini mampu memberikan kenyamanan bagi pegawai, khususnya yang belum memiliki tempat tinggal,” jelas Eddy.

 

Griya Adhyaksa berlokasi di Desa Cicau, Cikarang Pusat, di atas lahan seluas 2.000 meter persegi milik Pemerintah Kabupaten Bekasi yang dihibahkan pada tahun 2015. Nilai hibah tersebut tercatat sebesar Rp3,58 miliar dari APBN. Sebelum pembangunan mess, lahan tersebut pernah digunakan untuk lima unit rumah dinas para kepala seksi, namun bangunan itu dihapuskan pada 2022 karena sudah tidak layak.

--

Sejak itu, lahan tidak dimanfaatkan dan digunakan sebagai tempat penyimpanan barang bukti kendaraan berukuran besar. Pada 2024, melalui Dinas Cipta Karya, pembangunan mess pegawai mulai dianggarkan sebagai bagian dari peningkatan fasilitas instansi.

 

Pembangunan dilaksanakan oleh CV Bintang Utama dengan nilai kontrak Rp6,17 miliar. Kontrak diteken pada 22 April 2025 dan diadendum pada 10 Juni 2025, dengan masa pekerjaan 150 hari. Proyek tersebut telah diserahterimakan kepada Dinas Cipta Karya melalui PHO pada 25 September 2025, dan kini memasuki masa pemeliharaan hingga 23 Maret 2026.

Sumber: