Sekolah Kurang Guru dan Guru Perlu Melek Digitalisasi

Sekolah Kurang Guru dan Guru Perlu Melek Digitalisasi

Sekolah Kurang Guru dan Guru Perlu Melek Digitalisasi.--karawangbekasi.disway.id

Terkait masalah kekurangan guru, pihaknya akan melakukan pemetaan untuk mendukung dan tetap berjalannya dengan baik proses belajar mengajar. 

 

"Ya nanti dari direktorat jendral kita kan nanti sambil di cek kemudian nanti di sana ada program-program bagaimana untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada. Yang jelas masing-masing pemerintah daerah, dinas pendidikan itu harus melakukan secara keseluruhan bagaimana peta kondisi kondisi ketersediaan guru di masing-masing daerahnya,"kata Suhadi. 

 

Sebab masalah kekurangan guru. Suhadi menyampaikan kekurangan guru masih terjadi sebab adanya penumpukan tenaga kependidikan di satu sekolah.

 

"Betul memang daerah tersebut kekurangan guru atau jangan-jangan guru tersebut numpuk di titik-titik tertentu. Yang ini tentunya harus kita redistribusi kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan. Kalau itu ternyata memang sekolah kebutuhan guru maka tadi bagaimana pemerintah melalui program ada ppg dalam jabatan, ppg diluar jabatan kemudian juga ada pengangkatan p3k penuh dan paruh waktu, itu salah satu cara bagaimana untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada,"jelasnya.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Imam Faturrohman menyampaikan masalah guru masih menjadi evaluasi pihaknya terutama dalam meningkatkan kualitaa tenaga pengajar. Oleh sebab dengan berkolaborasi dengan Kemendikdasmen merupakan salah satu upaya dalam memberikan support. Baik tenaga pelatihan dan bantuan bantuan lainya.

 

Kemudian, terkait dengan kekurangan guru diakui Imam kondisi memang masih kurang. Untuk memaksimalkan tenaga kependidikan yang ada pihaknya sedang melakukan pendataan setiap sekolah kebutuhan guru berapa dan jumlah guru ada berapa.

 

"Kami butuh waktu beberapa hari ke depan untuk melakukan pemetaan guru. Jangan sampai ada yang numpuk di satu sekolah. Tentunya ini juga menjadi tanggung jawab bersama, dengan keterbatasan yang ada, dana bos itu tidak mencukupi untuk keseluruhannya. Kita harus bagaimana memikirkan sebuah solusi, cara-cara. Kan sekolah juga tidak bisa engga belajar, tidak ada gurunya tetap harus ada gurunya dengan keterbatasan ada apa yang solusi-solusi apa yang nanti bisa di cari teman-teman dari dinas. Intinya dari dinas, pemerintah ingin mendorong ya semua sekolah kalau bisa semua gurunya dipenuhi gitu. Tetapi tadi keterbatasan anggaran dan lain-lain juga menjadi pemikiran,"jelasnya.(mil)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: