Meresahkan, Diduga PSK Mangkal Sambil Joget TikTok
WARGA Desa Bandorasa Wetan, Kecamatan Cilimus, diresahkan dengan kehadiran para wanita diduga pekerja seks komersial (PSK). Setiap hari, kupu-kupu malam itu mangkal di sana. Terutama di pinggir jalan PLP menuju objek wisata Sangkanurip. Figih Pratama, warga setempat mengungkapkan, kerap melihat wanita malam ini pada pukul 23.00 hingga 03.00 dini hari. Bahkan dari sebuah video yang direkam warga, di area sebuah minimarket sejumlah wanita diduga PSK itu asyik goyang TikTok menjelang subuh. Sementara di kawasan PLP, sering ditemui wanita dengan dandanan bedak tebal, mereka duduk di jok motor di bawah pepohonan yang kurang penerangan. Tak jarang warga melihat langsung wanita malam tersebut dihampiri lelaki yang tak lama kemudian mereka pergi bersama. “Mereka mangkalnya ada yang di halte, belakang pos polisi hingga di bawah pohon yang gelap. Suka ada laki-laki menghampiri kadang berdua naik motor ada juga dari mobil, kemudian tak lama mereka pergi,†ungkap Figih. Menurut Figih, keberadaan wanita malam tersebut praktis mengganggu dan membuat warga setempat merasa tidak nyaman. Banyak tanggapan negatif dari masyarakat luar yang melihat keberadaan mereka. “Lingkungan kami jadi terkesan negatif, sampai ada yang bilang seperti kawasan prostitusi. Padahal ini kan pintu masuk kawasan wisata Sangkanurip, tapi saat malam seperti tempat esek-esek,†ujar Figih diamini Yogi, pemuda setempat yang lain. Yogi menambahkan, berbagai cara telah dilakukan warga untuk membuat para wanita malam tersebut tidak lagi mangkal di sana. Warga Ronda Malam Mulai dari menegur langsung, memotretnya hingga dengan cara ekstrem mengusir langsung. “Bahkan warga sampai harus melakukan ronda malam untuk mengusir para wanita malam tersebut. Saat petugas ronda melakukan patroli, mereka bergegas menyalakan motor kemudian pergi. Tapi saat yang ronda sudah lewat, mereka datang lagi,†ujar Yogi. Atas kondisi ini, Figih dan Yogi mewakili warga yang lain berharap ada perhatian dari instansi terkait yakni Satpol PP untuk menindak para wanita malam tersebut agar tidak lagi mangkal di lokasi tersebut. “Kami berharap ada tindakan tegas dari Satpol PP untuk merazia para wanita malam ini. Juga untuk penerangannya, mohon dari Dishub untuk melakukan perbaikan karena di sini gelap. Ada satu yang lampunya padam, dan satu lagi malah menghadap ke atas,†sebutnya. Sementara itu, Kepala Satpol PP Kabupaten Kuningan Agus Basuki mengatakan, pihaknya siap menindaklanjuti keluhan warga tersebut. Agus mengaku, selama ini pihaknya masih fokus dalam giat operasi yustisi terkait protokol kesehatan Covid-19. Sehingga belum melaksanakan giat operasi penyakit masyarakat (pekat) yang salah satunya terkait penertiban para PSK. “Terima kasih atas informasinya, laporan ini akan kami tindaklanjuti dalam giat operasi pekat secepatnya. Bagaimanapun juga keberadaan wanita malam ini masuk ke dalam pelanggaran peraturan daerah tentang ketertiban umum dan juga penyakit masyarakat. Insya Allah secepatnya akan kami tindaklanjuti,†ungkap Agus saat dihubungi melalui sambungan telepon. (bbs/kbe/rk)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: