Marjuki Punya Peluang, Trah Yasin Menantang?

Marjuki Punya Peluang, Trah Yasin Menantang?

KABUPATEN BEKASI - Plt Bupati Bekasi, Akhmad Marjuki berpeluang besar menggengam kursi Ketua DPD Golkar Kabupaten Bekasi. Jika terjadi, peluang Marjuki maju di menjadi calon bupati di Pilbup 2024 mendatang terbuka lebar. Perlu diketahui, sepeninggal mantan Bupati Bekasi Alm. Eka Supria Atmaja, kursi Ketua DPD Golkar Kabupaten Bekasi kini diduduki Pelaksana Tugas (Plt) Deden Y Hidayat yang juga menjabat Wakil Ketua Bidang Hubungan Lembaga Politik DPD Golkar Jawa Barat. Bendahara DPD Golkar Kabupaten Bekasi, Toto Iskandar mengatakan dengan dilantiknya Akhmad Marjuki sebagai wakil bupati Bekasi memberikan keuntungan untuk Partai Golkar, dan diharapkan bisa mempersatukan para kader agar semakin kuat kedepannya. Artinya, tidak akan ada perpecahan di dalam internal partai. “Nggak ada satupun yang pecah, dengan adanya Pak Marjuki menjadi bupati Golkar makin solid, karena Golkar kembali lagi menjadi penguasa,â€ ujarnya. Menurutnya, semua kader maupun pengurus akan menerima keputusan dari DPP maupun DPD tingkat 1, untuk Golkar yang lebih baik. “Insya Allah musyawarah mufakat akan kita tempuh, dan hasilnya kita akan satu suara. Siapapun nanti bakal menjadi ketua DPD, kita tidak akan ada perpecahan. Kita sudah sering dialog, dan di Golkar jelas nggak ada kubu-kubuan,â€ katanya. Namun, Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Golkar Kabupaten Bekasi Ade Syukron menjelaskan, Akhmad Marjuki masih menjabat Bendahara Umum DPD Kosgoro Jawa Barat dan Wakil Bendahara DPD Golkar Jawa Barat. Yang amana, dalam AD/ART Golkar, jika kader sudah duduk di jabatan itu, tidak diizinkan merangkap jabatan dalam unsur keorganisasian. “Bisa saja, pada prinsipnya selagi masih kader Golkar di wilayah setempat, jangankan ditingkat provinsi, PK saja berhak mencalonkan diri. Selama sesuai dengan peraturan ke organisasian, semua memiliki kesempatan yang sama,â€ ucapnya. Jika DPD Golkar Jawa Barat sudah menyetujui, atas persetujuan DPP, nanti akan diberi tahu teknisnya. Namun demikian sampai sekarang, belum ada agenda untuk membicarakan perihal Musdalub itu. “Kita masih mengikuti instruksi lebih lanjut seperti apa yang diharapkan Jawa Barat dan DPP. Sekarang belum ada arahan untuk melaksanakan Musdalub,â€ katanya. Potensi Penjegalan Keluarga Yasin Tuti Yasin merupakan salah satu trah keluarga Haji Yasin yang saat ini masih memiliki posisi strategis selepas kakak dia, Neneng Yasin terjerat korupsi dan terpaksa haru merelakan kursi bupati dan Golkar, tahun 2018 lalu. Sepeninggal Neneng, baik kursi bupati maupun pimpinan Golkar diestafetkan ke Alm Eka Supriatmaja yang sebelumnya menjadi wakil bupati. Pada masa Eka, trah Yasin masih mendapat posisi yang strategis—lantaran Eka juga memang dikenal sebagi orangnya Neneng Yasin. Namun di tengah jalan, Eka harus tutup usia. Kursi bupati kembali kosong. Lewat perjalanan politik yang a lot, Akhmad Marjuki akhirnya dilantik oleh gubernur, dan dinyatakan sebagai pemenang sah pilwabup pada satu tahun sebelumnya melalui pemilihan di DPRD Bekasi. Namun, setelah dilantik, Tuti yang pada saat Pilwabup menjadi pesaing Marjuki, melayangkan gugatan ke PTUN. Hubungan trah Yasin dan Marjuki pun masih ‘panas-dingin’. Pencalonan Marjuki menjadi ketua DPD Golkar saat Musdalub mendatang diprediksi bakal memantik hubungannya dengan trah Yasin makin panas. Hal ini pula yang diantisipasi oleh sejumlah pengurus Golkar agar ada upaya rekonsiliasi sebelum Musdalub dilaksanakan. (bbs/mhs/kbe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: