Setahun Setelah Kunjungan Jokowi, Tanggul Citarum Masih Kritis
KABUPATEN BEKASI - Hampir satu tahun selepas kunjungan Presiden RI, Joko Widodo ke Tanggul Citarum di Kabupaten Bekasi, permasalahan tanggul-tanggul kritis di sana tak kunjung beres. Padahal, saat itu, Jokowi dengan tegas meminta tanggul Citarum segera dibenahi. Kunjungan Jokowi ke Bekasi, tepatnya ke untuk mengecek tanggul Citaum yang jebol di Bekasi dilakukan pada 24 Februari 2021 lalu. Saat itu Joko memeinta tanggul segera dibenahi. Namun bulan ke bulan sejak kunjungan Jokowi, yak pernah ada perbaiakn secara permanan. Yang ada perbaikan tanggul dilakukan selalu bersifat sementara. Saat ini masih banyak tanggul Sungai Citarum di bekasi yang kondisinya kritis. Memasuki puncak musim penghujan, keselamatan warga bantaran Sungai Citarum pun terancam. Salah satu titik tanggul Sungai Citarum yang retak ada di Kampung Bugis, Dusun 1, Desa Jaya Sakti, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi. Salah satu titik tanggul Sungai Citarum tersebut mengalami keretakan dan longsor, sehingga air merembes menyebabkan 2 rumah terdampak langsung, dan puluhan rumah lainnya berpotensi terdampak pula. Kepala BBWS Citarum, Bastari mengatakan, pihaknya tengah mengidentifikasi penyebab rembesan tersebut. Apakah rembesan akibat kebocoran atau local sliding karena hujan lebat, dan atau badan tanggul yang ditanami pohon, sehingga longsor akibat beban air pori dan pohon itu sendiri. Namun sebagai reaksi cepat pihaknya mengirimkan ekskavator dan geobag, semacam material kantong khusus untuk menahan erosi dan abrasi ke Desa Jaya Sakti setelah menerima laporan kejadian tersebut. "Untuk penanganannya, kami koordinasi dengan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jabar, Komandan Sektor 20, dan Camat," ujar Bastari dalam keterangan yang diterima awak media. Bastari menuturkan, BBWS mengirim ekskavator dan geobag atau karung berisi pasir dari lokasi terdekat atau pebayuran untuk perkuatan tanggul luar yang longsor sambil menunggu pengiriman dari Bandung. "Sektor 20 siap untuk bantu tenaga, dan BPBD akan melihat jika perlu segera melakukan evakuasi. Mudah-mudahan segera teratasi, sambil kita amati dan evaluasi longsoran tersebut," ucapnya. Bastari pun kembali mengingatkan dan menegaskan, bahwa badan tangggul tidak boleh ditanami pohon-pohon besar, apalagi di bagian miringnya. Dia berharap masyarakat memahami hal tersebut karena akan menimbulkan risiko yang berbahaya terhadap ketahanan tanggul, maupun masyarakat di sekitarnya. Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Jabar Dani Ramdan mengatakan, pihaknya saat ini masih terus memantau perkembangan di lapangan melalui BPBD Kabupaten Bekasi. Selain itu, pihaknya pun tetap berkordinasi dan berkomunikasi dengan BBWS Citarum. "Saya sudah kontak Kepala BBWS Citarum, Tim Tanggap Darurat dari BBWS juga sudah berangkat ke lokasi kejadian untuk melakukan upaya penanganan darurat," ujarnya. Dani menuturkan pula, BPBD mengevakuasi penduduk di sekitar tanggul di Dusun 1, Desa Jaya Sakti. Tempat evakuasi disiapkan di Kantor Kecamatan Cabangbungin, yang letaknya dekat dengan salah satu titik tanggul kritis tersebut. (bbs/mhs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: