Dadeng Somantri Ingin Warga Dawuan Barat Religius
KARAWANG – Calon Kepala Desa (Kades) Pergantian Antar Waktu (PAW) Desa Dawuan Barat, Kecamatan Cikampek nomor urut 3 Dadeng Somantri, punya visi besar dalam membangun Desa Dawuan Barat ke depan. Membawa visi program bermandiri, berpasitipatif, inovatif dan religius. Dia ingin menekankan pembangunan akhlak dan ekonomi untuk kemajuan Desa Dawuan Barat. Di Desa Dawuan Barat, Dadeng memang dikenal sebagai sosok yang religius. Meski begitu, dia juga punya visi besar dalam menghidupkan kembali perekonomian pasca Pandemi Covid-19Jika ia terpilih jadi Kades Dawuan Barat nanti Dadeng mengaku bakal fokus menggarap dua sektor yang penting itu. "Dengan sumber daya yang dikelola yang baik, bakal menjadikan Desa Dawuan yang lebih maju, sehingga dapat sejahtera amann dan tentram" kata Dadeng saat dikunjungi oleh KBE, Rabu, (27/7) kemarin. Baca Juga: Tiga Calkades PAW Dawuan Barat Dapat Nomor Urut Dadeng bilang, potensi sumber daya manusia di Desa Dawuan Barat sangat luar biasa. Jika dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin desa yang dekat dengan pusat Kecamatan Cikampek ini bakal jauh lebih berkembang dibanding desa-desa lain di sekelilingnya. Menurutnya, jika sikap religus warga Desa Dawuan Barat dikombinasikan dengan peningkatan kapasitas pelaku UMKM. Maka hal ini bakal mempercepat pembangunan di Desa Dawuan Barat. Dadeng melihat, banyak anak muda desa yang memiliki potensi dalam berinovasi mengembangkan UMKM. Baginya hal itu perlu didukung kemajuanya. Seperti yang sudah berjalan peternakan lele yang dikelola oleh anak muda disana. "Banyak anak muda yang memiliki kemampuan menginovasikan usahanya, dan perlu didukung untuk mengembangkannya," kata Dadeng. Baca Juga: Panitia 7 Tetapkan Administrasi Balon PAW Dawuan Barat, Ada 3 Bakal Calon yang sudah lengkap Dalam hal religiusitas, ia bakal menjalin dan merajut tokoh agama untuk dapat mencegah perilaku warga yang kurang baik. Sehingga dalam bermasyarakat dapat mengedepankan norma-norma agama yang lebih rukun. Tentunya dengan menggandeng tokoh-tokoh yang lainnya. "Sehingga tidak berkelompok, semuanya merangkul satu sama lain dan mengedepankan tokoh-tokoh masyarakat untuk bersatu" tukasnya. (gma/wyd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: