DLH Bekasi Pasang Jaring Permanen di Empat DAS, Sekali Angkut Selalu di Atas 100 Ton

DLH Bekasi Pasang Jaring Permanen di Empat DAS, Sekali Angkut Selalu di Atas 100 Ton

KABUPATEN BEKASI- Pemerintah Kabupaten Bekasi baru saja melakukan pengangkutan sampah sebanyak 130 ton yang tersumbat di empat aliran sungai Kecamatan Tambun Selatan dan Utara. Untuk mengantisipasi hal serupa agar tak terulang kembali, rencananya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi Bakal melakukan pemasangan jaring-jaring sampah. Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Rahmat Atong mengatakan jaring-jaring sampah yang dipasang akan terbuat dari bahan besi sehingga lebih kuat menahan aliran sungai. "Tahun ini kita akan pasang jaring yang terbuat dari besi dan setiap dua sampai tiga minggu sekali kita angkat sampahnya. Untuk titiknya nanti akan kita sampaikan lagi," kata Rahmat saat dikonfirmasi, Sabtu (24/9). Pemasangan jaring sampah di beberapa titik aliran sungai, lanjut Rahmat, sudah pernah dilakukan beberapa kali. Namun jaring yang terpasang selalu hilang. Ia menduga jaring-jaring kerap hilang dikarenakan tak kuat menahan arus sungai. Oleh sebab itu, jaring-jaring sampah kali ini akan dibuat secara permanen. "Jaringnya selalu hilang, entah karena terbawa arus atau ada yang nakal. Makanya kita mau pasang jaring lagi tapi yang terbuat dari besi. Nanti juga ada petugas yang diberikan kewenangan untuk menjaga jaring itu supaya tidak hilang lagi," ungkapnya. Upaya mencegah banjir dengan membersihkan sampah di kali atau sungai sudah dilakukan. Beberapa waktu lalu, sampah seberat 130 ton diangkat dari empat aliran sungai di Kecamatan Tambun Selatan dan Tambun Utara. Proses pengangkatan sampah tersebut membutuhkan waktu sekitar tiga hari dengan melibatkan 17 orang dan 12 armada pengangkut sampah.  Permasalahan sampah yang tersumbat di Aliran sungai seputar Kabupaten Bekasi sering terjadi di setiap tahun. Akibatnya, lagi-lagi petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi yang haru berjibaku melakukan pengangkutan. Plt Kepala DLH Kabupaten Bekasi, Rahmat Atong mengatakan terdapat beberapa faktor sehingga sampah-sampah sering tersumbat di Aliran sungai. "Pertama sudah pasti karena kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan masih rendah. Dalam hal ini kami tak henti-hentimya selalu memberikan edukasi kepada masyarakat," ucap Rahmat saat dikonfirmasi, Sabtu (24/9/2022). Selain itu, faktor topografi Kabupaten Bekasi yang mayoritas wilayahnya berada di kawasan hilir menjadi salah satu penyebab utama. Sampah-sampah tersebut, perlu diketahui, merupakan sampah bawaan dari wilayah kabupaten atau kota lain yang aliran sungainya tersambung hingga Kabupaten Bekasi. Misalnya, Kali Jambe yang membelah wilayah Kecamatan Tambun di mana Aliran hulu sungai tersebut merupakan Kali Pete yang berada di Kota Bekasi. Terlebih lagi, sampah-sampah dari TPA Sumur Batu sering berjatuhan ke aliran Kali Pete sehingga terbawa hingga ke Kali Jambe. Merespons hal tersebut, Rahmat tak ingin menyalahkan pihak mana pun sehingga sebagai wilayah yang berada di hilir, petugas DLH Kabupaten Bekasi tetap garus melakukan pengangkutan. "Kami tetap jalin koordinasi dan komunikasi dengan wilayah lain. Tapi saya tidak mau menyalahkan siapa pun. Karena memang wilayah kami berada di hilir, jadi tak bisa dihindari masalah sampah di sungai-sungai," kata Rahmat. (bbs/mhs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: